Pengertian Drama
Drama adalah suatu karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan tikaian/konflik dan emsi lewat lakuan dan dialog. Lazimnya dirancang untuk pementasan di panggung. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Jenis Drama
Berdasarkan bentuk dramatisnya, ada drama tragedi dan komedi. Berdasarkan bentuk sastra cakupannya, ada drama prosa dan drama puisi. Ditinjau dari kuantitas kata cakapannya, dikenal drama mini kata, pantomim dan drama kata. Berdasarkan penonjolan unsur seninya, ada drama tablo, sendratari dan opera. Sedangkan berdasarkan berdasarkan media pementasannya, terdapat drama televisi, radio, drama pentas dan drama baca.
Unsur-unsur dalam Drama
Unsur di dalam drama terdiri atas: tokoh, alur, latar dan tema.
a. Tokoh
Tokoh dalam drama digolongkan dalam bebrapa jenis.
Berdasarkan peranannya, terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan. Berdasarkan fungsi tampilannya, dikenal tokoh protagonis, antagonis dan tritagonis. Berdasarkan pengungkapan wataknya, ada tokoh bulat dan tokoh datar.
b. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan sebab-akibat, yang berupa jalinan peristiwa.
Drama sebagai karya sastra lengkap, umumnya mengandung delapan tahapan alur. Kedelapan tahapan alur itu yaitu: eksposisi atau pemaparan, rangsangan, konflik, rumitan, klimaks, kritis, leraian dan penyelesaian.
Untuk memahami drama, kita harus melihatnya secara keseluruhan, tidak bisa hanya membaca sinopsisnya saja.
c. Latar
Latar adalah segala sesuatu yang mengacu kepada keterangan mengenai waktu, ruang, serta suasana peristiwanya.
Latar pada drama dalam pementasan biasanya dibuat penggung yang dihiasi dengan dekorasi, seni lukis, tata panggung, tata cahaya dan tata suara.
Perbedaan Drama dengan Jenis Sastra Lain
Ada dua perbedaan pkok. Pertama, drama pada umumnya ditulis dengan tujuan utama untuk dipentaskan. Kedua, teks drama umumnya mengutamakan dialog atau percakapan para pelakunya. Sedangkan karya sastra lain (prosa dan puisi), umumnya ditulis untuk dibaca, ukan untuk dipentaskan dan biasanya tidak mengutamakan dialog atau percakapan.