Penokohan dalam Cerpen |
Penokohan dalam Cerpen
Nama Diri
Pemerian
Dalam cerita, biasanya pengarang menggambarkan siapakah tokoh dalam cerita. Pengambaran tokoh inilah yang disebut pemerian tokoh cerita. Dalam pemerian, pengarang menggambarkan keadaan fisik dan batin tokoh. Keadaan fisik misalnya kondisi perawakan tubuh, kecantikan wajah, pakaian yang dikenakan, dan lain-lain. Keadaan batin tokoh misalnya gambaran mengenai kewibawaan tokoh, sifat-sifat yang dimiliki tokoh, dan lain-lain. Berikut contoh pemerian rekaan:
Nyonya Pho bertubuh tinggi besar. Rambutnya tebal, disemir hitam
pekat dan kaku seperti sikat. Alisnya seperti kucing tandang. Bahunya
tegap dadanya tinggi, dan raut mukanya seperti orang terkejut. Sesuai
tradisi Hupo, ia bertato, lukisan naga menjalar dari punggung sampai ke
bawah telinga, bersurai-surai dengan tinta Cina. Bengis, tega, sok kuasa,
dan tak mau kalah tersirat jelas dari matanya.
(Dikutip dari Novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata)
Pernyataan dan tindakan pelaku lain
Aku mengamati Arai. Kelihatan jelas kesusahan telah menderanya sepanjang
hidup. Ia seusia denganku tapi tampak lebih dewasa. Sinar matanya jenih,
polos sekali. Lalu tak dapat kutahankan air mataku mengalir. Aku tak dapat
mengerti bagaimana anak semuda itu menanggungkan cobaan berat sebagai
simpai keramat.
(Dikutip dari Novel Sang Pemimpi Andrea Hirata)
Percakapan: dialog atau monolog
Kamu juga dapat mengetahui karakteristik tokoh melalui dialog atau monolog yang ditunjukkan para pelaku dalam cerita. Berikut contohnya:
“Nek” kataku, “ Aku pingin tebu.”
Nenek diam, keningnya mengkerut.
“Itu bukan punya kita.”
“Biar saja.”
“Itu mencuri namanya.”
“Bukan dong, Nek.”
“Tapi nanti ketahuan centeng”
“Aku ingin tebu markonah itu, Nek”
“Nanti saja jika kita pergi ke Sukaraja. Kita beli di sana. Di sana ada
orang sengaja menjual tebu.”
“Ini saja yang dekat, Nek”
“Ada centengnya”
“Tidak ada, Nek”
“Nanti ketahuan”.(Dikutip dari Novel “Di Tengah Keluarga” Ajip Rosidi)
Berdasarkan kutipan dialog di atas, secara tersirat, pembaca dapat menyimpulkan bahwa watak tokoh aku adalah manja (senang merajuk) sedangkan watak tokoh nenek adalah kukuh pada pendiriannya.
Nahhh… kurang lebih seperti itulah cara menentukan tokoh dalam sebuah cerpen. Mudah bukan??, cukup dengan membaca dan tentunya ketelitian analisa membaca kalian ya. Demikian yang dapat kami sampaikan, kirimkan kritik dan saran kepada kami. Semoga artikel kami ini bermanfaat. Salam Imbas