Puisi merupakan sebuah struktur yang kompleks, untuk memahaminya diperlukan analisis sehingga dapat diketahui bagian-bagiannya serta jalinannya secara nyata. Analisis pada segi bentuk dan isi belumlah cukup untuk memberikan gambaran nyata dan memuaskan, namun setidaknya terbuka sedikit tabir dari makna dan nilai yang terkandung dalam isi puisi (Pradopo, 2005:14).
Memahami Puisi |
Perhatikan perulangan-perulangan yang digunakan, permainan vokal-konsonan dalam puisi, penekanan pada kata tertentu, sajak-sajak serta unsur-unsur bunyi yang lainnya.
Kedua, aspek kata. Salah satu definisi puisi menyebutkan bahwa puisi merupakan pola permainan kata yang terkandung makna di dalamnya. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa aspek utama dalam sebuah puisi adalah rangkaian kata.
Lakukan pemahaman terhadap makna kata per kata yang dilanjutkan dengan pemahaman rangkaian kata yang membentuk bait. “Apakah sebuah kata akan memiliki perbedaan makna setelah terangkai dalam sebuah bait puisi? Ataukah masih memiliki makna yang sama? Adakah pengaruh dari rangkaian kata sebelumnya pada makna kata atau rangkaian kata selanjutnya?” Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang pada akhirnya mampu memberikan pemahaman pada isi puisi.
Ketiga, aspek intrinsik puisi. Pemahaman terhadap aspek intrinsik puisi sangat membantu pemahaman terhadap isi puisi. Dalam aspek intrinsik puisi memuat objek-objek yang dikemukakan, latar, pelaku, dan dunia pengarang.
Objek yang dikemukakan dalam hal ini memuat hal-hal yang diangkat pengarang dalam puisinya, misalnya perahu, bulan, air laut, kehidupan dan banyak lagi objek lain yang digunakan. Latar, sama halnya dengan prosa, memuat latar tempat dan waktu. Pelaku, dalam hal ini juga memuat pelaku yang dimunculkan dalam puisi, misalnya si aku atau tokoh yang lain. Pada puisi Teratai karya Sanusi Pane diperuntukkan pada tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Keempat, pemaknaan secara implisit. Pada tahap ini pemaknaan dilakukan secara menyeluruh sehingga terangkai sebuah cerita, kisah, peristiwa, atau yang lainnya. Perhatikan puisi berikut.
Memaknai dan Memahami Puisi Cintaku Jauh Di Pulau
Bait pertama, menggambarkan sang kekasih nun jauh di sana. Bait kedua, menggambarkan tentang kebahagian namun terdapat kegelisahan di akhir bait. Bait ketiga, awal bait menggambarkan segalanya berjalan dengan baik dan lancar, namun di akhir bait kegelisahan (pada akhir bait kedua) terjadi yaitu panggilan yang kuasa.
Di bait keempat dan kelima menggambarkan kegagalan si aku untuk mencapai cita-citanya (bertemu sang gadis) meskipun segala daya dan upaya telah dilakukan (Jalan sudah bertahun kutempuh! Perahu yang bersama ‘kan merapuh!).
Kelima, tahap perenungan. Pada tahap ini pembaca dituntut untuk melakukan penyimpulan dan perenungan terhadap isi puisi secara menyeluruh tentang makna sebuah puisi. Makna yang terkandung pada puisi di atas bisa dinyatakan sebagai kegagalan menemui sang kekasih setelah sekian lama melakukan perjalanan panjang ternyata harus terhalangi oleh kematian.