close

Obat Untuk Batuk | Strategi memberikan Obat Batuk Anak

Selamat datang pengunjung ilmu bahasa. Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas mengenai obat untuk batuk dan strategi pemberian obat batuk pada anak. Batuk merupakan keluhan gangguan saluran nafas yang paling sering terjadi. Batuk bukanlah sebuah penyakit, tetapi merupakan proses mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan obstruktif, penyakit atau materi iritasi, seperti dahak, lendir, dan benda asing dari saluran nafas. Selain itu batuk juga bisa menjadi tanda peringatan akan adanya gangguan pada sistem respiratori atau organ lain yang terkait. Obat untuk batuk seharusnya memang pada dasarnya bukan untuk menekan batuk, namun memperlancar pengeluaran dahak secara alami. 

Obat Untuk Batuk

Ada banyak obat untuk batuk di pasaran. Banyak tawaran-tawaran obat untuk batuk ini, dari mulai obat tradisional sampai obat modern, seperti obat tradisional batuk yang konon katanya berfungsi sebagai obat alami batuk, dan obat batuk modern yang dijual bebas di pasaran. Obat untuk batuk juga ada yang memerlukan resep dokter. Karena terkadang obat batuk resep dokter juga diperlukan tidak hanya bagi mereka yang dewasa, namun ada juga obat batuk anak ada yang memerlukan resep dokter. Obat untuk batuk yang dijual di pasaran biasanya mengandung protusive dan antitusive, tergantung penyebab batuknya. 
Obat untuk batuk biasanya bekerja pada gejala batuknya, bukan pada penyebab batuknya. Penggunaan antitusive harus sangat berhati-hati. Usahakan obat untuk batuk adalah obat yang mampu memberdayakan mekanisme pertahanan tubuh agar dapat dugunakan dengan baik dan benar. Namun apabila batuk berlangsung cukup lama, maka perlu penanganan khusus, bukan hanya gejala batuk, tapi juga cara mengatasi batuk secara baik dan benar. 

Penyebab Batuk Pada Anak

Penyakit batuk tidak hanya menyarang kaum dewasa saja, namun juga anak-anak. Penyakit Batuk Pada Anak biasanya disebabkan karena berbagai kemungkinan Berikut penjabarannya.

Penyebab Penyakit Bantuk Pada Bayi

Penyakit batuk pada bayi memang sangat sering terjadi. Hal ini terjadi karena faktor lingkungan, seperti keadaan sekitar bayi yang kurang sehat, atau karena cuaca yang tidak bersahabat dengan kondisi kesehatan bayi. Batuk Kronik pada bayi bisa disebabkan refluks asam ke darah gaestroesofageal atau pertunis. Studi kasus tahun 2013 menyatakan bahwa batuk pada anak balita biasanya disebabkan oleh bronkopasme.

Penyebab Penyakit Batuk Pada Anak

Penyakit batuk pada anak berusia enam tahun ke atas ini harus dipikirkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi, mengingat anak mulai banyak berinteraksi dengan  lingkungan sekitar secara langsung. Hal tersebut menjadikan penyebab batuk pada anak perlu penanganan khusus. Misalnya Tuberkulosis, Rhinosinusitis, dan Asma.
Obat Untuk Batuk | Strategi memberikan Obat Batuk Anak
Batuk Anak

Cara Memberikan Obat Batuk Pada Anak

Setelah membaca penyebab batuk dan obat untuk batuk, lantas, bagaimana sebaiknya memberikan obat batuk pada anak?. Tidak ada obat yang bisa membuat anak mau minum obat lewat sendok. Semuanya butuh proses latihan bukan.
Pada anak masih kecil, obat diberikan menggunakan pipet atau dropper. Misalnya anak harus mendapat dosis 2,5 ml. Maka, obat diberikan dengan pipet atau dropper dengan takaran 2,5 ml secara perlahan-lahan. Jika masih sulit, obat untuk batuk bisa dicampur cairan lain seperti, air putih, susu, atau sirup.
Obat Untuk Batuk | Strategi memberikan Obat Batuk Anak
Obat Batuk Anak
Masalah lainnya adalah bagaimana jika anak memuntahkan obat yang diberikan?, haruskah orangtua menambahkan dosis obat?, hal ini memang tidak ada aturan main yang jelas, tapi tentu saja, kalau dalam satu menit setelah obat diberikan kemudian muntah, berarti obat batuk anak belum sempat masuk dala tubuh. Jadi berikan obat dalam dosis yang dianjurkan, tapi jika anak muntah setelah 10 menit obat diberikan, kemungkinan besar obat sudah masuk ke dalam lambung dan tinggal menunggu reaksi saja.
Dokter biasanya akan memberikan obat dalam rentang dosis. Misalnya rentang dosisnya 0,05-0,1 mg/kg berat badan, maka dokter akan memberikan dosis yang rendah. Jarang sekali dokter memberikan dosis yang tinggi kecuali batuk anak memiliki rentang waktu lama dan berat. Sehingga jangan khawatir apabila anak minum obat untuk batuk hingga 2 kali lipat dosis. 
Nahhh… Demikian artikel mengenai Obat Untuk Batuk | Strategi memberikan Obat Batuk Pada Anak. Semoga artikel di atas bermanfaat dan menambah ilmu bagi anda sekalian. Jangan malu untuk berkonsultasi pada kami dengan mengirimkan email yang tertera dalam website kami. Terimakasih. Salam

Leave a Comment

en_USEnglish