Ilmubahasa.net | Sudah menjadi hal yang wajar apabila sekolah memilik peran penting dalam mendidik anak didiknya dengan tujuan meningkat sumber daya manusia dari dini untuk masa depan Indonesia. Berpijak dari situ, pemerintah kemudian mengeluarkan anjuran tentang pendidikan karakter sebagai penunjang dan metode dalam proses belajar mengajar bagi anak.
Sekolah berperan dalam proses penanaman pendidikan karakter anak. Hal itu perlu dipahami mengingat banyak orang yang masih belum paham betul mengenai pendidikan karakter yang bermutu. Sebagian orang tua menilai sekolah adalah instansi belajar yang mendidik anak mereka dalam belajar saja, dan menjastifikasi sekolah disaat anak mereka tidak bisa berprestasi dalam sekolah berarti sekolah lah yang kurang betul. Sementara mereka tidak pernah menyadari potensi anak dalam bidang tertentu. Menurut Ibu Hamdah salah satu Fasilitator Pendidikan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, anak perlu dipahami dan diarahkan seperti apa potensi anak.
“hal ini perlu dipahami orang tua siswa agar jangan terlalu menuntut anak untuk menjadi seperti apa yang orang tua inginkan sementara anak memiliki kepribadian dan potensi diri sesuai dengan minat anak tersebut”, ujar beliau.
Dalam proses pembentukan karakter anak, Kota Banjarbaru yang menjadi salah satu peserta terbanyak se- Indonesia dalam kegiatan Adiwiyata mencanangkan bahwa sekolah adalah pihak kedua setelah home parent dalam proses mendidik, membina, mengarahkan, dan membimbing anak untuk menjadi salah satu pioner kota pendidikan di Indonesia. Dalam kegiatan adiwiyata di Banjarbaru ini, anak diikutsertakan dalam proses pengembangan, peningkatan, dan pembentukan sikap mandiri yang bertanggung jawab, baik terhadap dirinya, lingkungan sekolah, ataupun lingkungan rumah.
“Sekolah harus menerapkan prinsip kepedulian dan kemandirian bagi anak agar memiliki sikap tanggung jawab, kesadaran berpikir agar antara psikomotor dan kognitif secara sadar sinkron, ujar”, ujar bapak Darliansyah selaku pimpinan kepala sekolah tingkat SD se-kota Banjarbaru.
Beliau juga memaparkan, bahwa kami sebagai kepala sekolah menanamkan sikap peduli, simpati, dan empati dalam proses pembangunan karakter anak yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, bagaimanapun juga anak adalah calon generasi bangsa yang patut kita tanamkan jiwa kepedulian, nasionalisme, dan mandiri agar kelak di masa depan tidak menjadi generasi yang tidak berkualitas.
Anda pasti pernah merasakan bagaimana dulu duduk di bangku sekolah, bagaimana peran sekolah dulu dengan sekarang?, bagaimana sistem pendidikan sekolah dulu dan sekarang? , perubahan zaman sudah menuntut kita harus berinovasi dalam mendidik anak dari dini. Jika tidak, banyak hal yang memungkinkan anak melakukan tindakan yang bukan pada porsinya sebagai anak pada usianya.
Wujud pendidikan karakter dalam bentuk adiwiyata itulah yang coba diterapkan oleh kota Banjarbaru sebagai sikap membangun pendidikan dasar sebagai cikal bakal untuk membangun bangsa. Peran LSM, LH, Praktisi Lingkungan juga penting untuk membina sekolah yang sedang adiwiyata di Banjarbaru.
Memang pada dasarnya adiwiyata merupakan wujud apresiasi pemerintah di bidang lingkungan kepada sekolah yang berwawasan lingkungan hidup. Namun perlu dipahami bahwa adiwiyata juga salah satu faktor yang memicu sekolah untuk mengikutsertakan anggota sekolah dari siswa hingga guru untuk ikut berperan serta dalam proses penanaman pendidikan karakter anak agar menciptakan generasi bangsa yang mandiri, bertanggung jawab, dan berkualitas.
Karena tidak hanya mempelajari mata pelajaran yang diajarkan sekolah saja bukan?, tidak hanya melulu mementingkan prestasi anak di bidang akademis saja bukan?, namun pendidikan karakter yang bermoral dan berkualitaslah yang perlu digali dan ditanamkan oleh orang tua. hal tersebut akan berperan penting untuk kesuksesannya di masa depan. Prestasi non akademis tersebut seharusnya bisa didapatkan anak di sekolah, karena sekolah adalah tempat yang paling tepat bagi anak untuk mempelajari berbagai macam hal.
Peran Sekolah dalam Pendidikan Karakter Anak
Menurut ibu Hamdah, fasilitator pendidikan di Kota Banjarbaru yang sekaligus salah satu kepala sekolah di kota pendidikan tersebut memaparkan, bahwa ada 4 peran sekolah dalam proses pembentukan pendidikan karakter anak, yakni
Sekolah seharusnya menjadi wadah bagi anak untuk memberikan kesempatan anak menunjukkan kemampuan mereka. Hal ini akan menjadi dasar modal anak untuk menciptakan dan meningkatkan rasa percaya diri dari dalam diri anak tersebut. Bukan hanya kemampuan diri mereka di dalam kelas saja, namun kemampuan mereka dalam mengikuti kegiatan di luar kelas, seperti ekstrakurikuler, berorganisasi, dan bersosial
Anak terlahir pasti memiliki masing-masing. Namun, tidak semua anak menyadari bakat mereka masing-masing yang mereka miliki, walaupun ada prosentase anak sudah mengetahui bakat mereka dari kecil. Namun sekolah perlu menjadi fasilitator anak dan orang tua untuk mengetahui dan menggali bakat mereka. Disamping itu, sekolah juga perlu memfasilitasi anak untuk menggali bakat mereka agar semakin berminat dan terpacu bakat mereka dari dini.
Anda pasti memahami bahwa di sekolah anak tidak hanya berinteraksi dengan diri mereka saja, namun berinteraksi dengan guru dan siswa yang lain. Dengan berinteraksi tersebut membentuk anak untuk bersosial masyarakat agar lebih menghargai dan menciptakan rasa simpati, empati, dan memiliki lingkungannya tanpa memandang tingkat sosial masyarakat yang melingkupinya.
“Semua sekolah di Banjarbaru sudah menerapkan aturan menerima semua anak sekalipun kondisinya berkebutuhan khusus yang masih memenuhi kriteria kami, kenapa? Karena selagi anak itu berkeinginan untuk meraih cita-citanya, kami akan segenap hati memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan anak yang berkebutuhan khusus tersebut tanpa membeda-bedakannya dengan anak pada umumnya, sekalipun harus dengan metode-metode pembelajaran khusus”, ujar Bapak Darliansyah Kepala K3S Kota Banjarbaru.
Hal tersebut menjadi poin yang perlu diapresiasi oleh instansi pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan agar pemerintah juga mengetahui bahwa visi misi pendidikan karakter tercapai dan terealisasikan secara baik di ditingkat SD di Kota Banjarbaru, Kalimantan selatan.
Anda tentunya memiliki sahabat yang baik bukan?, atau bahkan mungkin sahabat anda sebagai partner bisnis anda?. Hal tersebut dikarenakan persahabatan yang terus terjalin dari semenjak sekolah hingga dewasa bukan?, Dan sekolah yang baik adalah sekolah yang menjadi wadah persahabatan bagi siswanya.
Pemaparan Bu Hamdah mengenai empat hal diatas, tentunya membuka pikiran anda bagaimana peran sekolah dalam pendidikan karakter anak. Peran sekolah dalam hal ini sudah jelas penting dalam pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, Mari sukseskan sekolah berwawasan lingkungan sebagai wujud peran serta kita membentuk karakter anak kita agar menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, berkualitas demi terciptanya generasi bangsa yang unggul. {DAP/130318/Imbas}