close

Lembaga Pendidikan Informal Sebagai Pembentuk Karakter Pendidikan di Indonesia

Info Pendidikan – Pembentukan Karakter anak dimulai dari lembaga pendidikan informal. Lembaga pendidikan ini diartikan sebagai lembaga yang mendidik seseorang dari keluarga dan lingkungan. Sehingga lembaga pendidikan ini merupakan lembaga pertama yang akan mengajarkan seseorang mengenal nilai, etika, moral dan bahasa. Sebagai pendidikan awal, tentu saja pendidikan tersebut menjadi fondasi yang menjadikan karakter seseorang. Apalagi lembaga pendidikan informal bernama keluarga, pasti akan sangat mempengaruhi karakter seseorang di kemudian hari.

Menurut
keterangan Soedomo, lembaga tersebut mengajari seseorang tanpa sadar.
Orang tidak menyadari kalau dirinya sedang belajar sesuatu. Hal ini
dikarenakan karena dalam lembaga pendidikan informal semua bersifat
relatif. Tidak pakem atau satu standar khusus yang menjadi acuan dalam
melaksanakan pendidikan. Bisa dikatakan dalam pendidikan informal
segalanya bersifat alamiah. Alamiah yang dimaksud ialah tidak ada unsur
kesengajaan sama sekali. Inilah yang membedakan dengan pendidikan formal
maupun non-formal.

Lembaga Pendidikan Informal Sebagai Pembentuk Karakter Pendidikan di Indonesia


Di dua kedua lembaga tersebut, seseorang mempelajari sesuatu by design. Semua hal sudah dipersiapkan agat seseorang siap mencapai ekspektasi atau capaian-capaian tertentu. Dalam hal ini ada seperangkat kurikulum yang akan diajarkan oleh guru kepada murid-muridnya. Guru memberikan tugas-tugas untuk mengasah kemampuan seseorang dan dibekali dengan kemampuan khusus. Sementara dalam lembaga pendidikan informal, semua terjadi begitu saja. Tak ada perencanaan, apalagi kurikulum. Tidak ada sama sekali kurikulum pendidikan ayah kepada anak laki-laki. Begitupun sebaliknya, tidak ada kurikulum pendidikan ibu kepada anak perempuan. Semua pelajaran dalam keluarga berjalan tanpa ada rekayasa sama sekali.
Karena lembaga informal selalu mengajari tanpa ada rekayasa, sehingga hal tersebut terserap di dalam alam bawah sadar. Dalam hal ini sesuai dengan pendapat Sigmund Freud yang menyatakan sembilan puluh persen hasrat manusia dikendalikan oleh alam bawah sadarnya. Hal tersebut juga termasuk pembentukan karakter yang membuat manusia tidak sadar. Freud menjelaskan bahwa pembentukan karakter seseorang sangat bergantung pada lingkungan keluarga. Karena hal tersebut akan mempengaruhi naluri, hasrat, cara berpikir dan etosnya.
Dalam hal ini, kita mesti segera menyadari bahwa pembentukan karakter yang dimulai dari pendidikan informal seharusnya juga menjadi perhatian yang lebih. Karena dipercaya atau tidak, penjelasan Freud cukup memberi gambaran kepada kita bersama bahwa karakter seseorang akan sulit diubah bila pendidikan informalnya bermasalah. Masalah dalam pendidikan informal biasanya terjadi karena orang tua kerap menuangkan amarah kepada anak. Sehingga anak kemudian menaruh dendam kepada orang tua dan memiliki karakter yang keras. Namun perlu ditegaskan bila pandangan tersebut merupakan salah satu dari banyak pandangan mengenai pendidikan informal. Saya tidak sedang menjadikan pandangan tersebut sebagai berhala yang disembah dan diagung-agungkan. Melainkan sebagai opsi yang dipertimbangkan dan mungkin juga dibandingkan dengan opsi pandangan lainnya.

Leave a Comment

en_USEnglish