Metode pembelajaran terbaik merupakan metode yang sebaiknya dapat direspon oleh siswa. Seorang guru yang dapat menyesuaikan antara metode dengan strategi pengajaran memahami bahwa metode pembelajaran merupakan bagian dari respons guru agar siswa lebih mudah mempelajari materi yang disajikannya.
Ada beberapa metode pembelajaran yang diusung oleh beberapa ahli metode pembelajaran di dunia. Sistem seperti pengajaran langsung baik digunakan ketika berhadapan dengan siswa tingkat satu sampai tiga. Banyak dari siswa ini yang tidak memahami materi pada awalnya dan mungkin perlu diajak untuk memahami materi dengan cara diterapkan secara eksplisit melalui pemodelan tertentu. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa semua siswa juga dapat merespon dengan cepat intruksi langsung untuk semua jenis mata pelajaran.
Ada banyak penelitian menunjukkan pembelajaran kooperatif meningkatkan partisipasi dan motivasi kepada siswa. Hubungan keduanya memiliki korelasi langsung dengan peningkatan prestasi siswa. Akan tetapi, ada dampak buruk juga jika guru terlalu sering menerapkan metode pembelajaran partisipasi dan motivasi terus menerus. Akan terjadi suatu kebosanan jika metode pembelajaran yang sama diterapkan untuk setiap pelajaran.
Beberapa guru menikmati metode Sokrates dan pembelajaran berbasis inkuiri, tetapi sangat jarang seorang guru menyajikan materi secara efektif. Sulit untuk melatih siswa bagaimana menyimpulkan apa yang disajikan dengan apa yang sudah mereka ketahui.
Oleh karenanya, jika anda seorang guru, sangat disarnkan untuk mengetahui cara menrapkan sebanyak mungkin metode pembelajaran. Termasuk juga keterampilan dan strategi penerapan metode pembelajaran dalam praktik belajar mengajar di kelas kepada siswa. Dapat dipastikan penyampaian pelajaran akan gagal tanpa strategi yang sesuai pada setiap siswa.
Pertama-tama anda mungkin akan kerepotan dalam mempelajari sebanyak mungkin metode pembelajaran, tetapi seiring waktu Anda akan mudah memahami dan langsung mengetahui kapan harus menggunakan metode apa dengan mengamati apa yang siswa Anda lakukan selama pelajaran Anda. Yang paling penting, Anda akan belajar mana yang paling efektif untuk diketahui dari pengalaman mengajar anda.
Salah satu macam metode pembelajaran yang dikenal di seluruh dunia ialah konsep pembelajaran aktif. Konsep pembelajaran aktif ini telah ada sejak awal tahun 90-an. Meskipun istilah tersebut mencakup spektrum luas dari pendekatan yang berbeda, poin utamanya adalah ‘centre-centricity’. Sistem penggerak utama pembelajaran aktif adalah menempatkan tanggung jawab belajar di tangan peserta didik itu sendiri.
Konsep pembelajaran aktif ini juga merupakan kebalikan dari pembelajaran pasif – di mana hubungan antara pelajar dan instruktur mirip dengan seorang murid dan guru. Dalam hal ini, instruktur mengajar sementara siswa hanya menghafal dan berasimilasi.
Metode pembelajaran aktif, di sisi lain, menunjuk peran fasilitator kepada guru. Alih-alih hanya seorang dosen, guru bertindak sebagai panduan. Tugas fasilitator adalah membiarkan peserta didik belajar sendiri melalui penggunaan berbagai kegiatan pelatihan aktif.
Macam-macam Metode Pembelajaran Aktif
Berikut ini merupakan beberapa bentuk macam-macam metode pembelajaran aktif yang dapat anda terapkan di kelas anda sebagai guru. Penempatan metode pembelajaran ini mungkin perlu melihat kapasitas kelas dan waktu yang tepat supaya efektif mencapai sasaran dari setiap penyampaian materi pendidikan.
1. Kelas Virtual Kolaboratif
Metode pembelajaran yang disebut dengan ruang kelas virtual kolaboratif adalah metode pembelajaran yang mana guru dapat memanfaatkan pembelajaran online yang lebih menarik.
Selain dari fitur konferensi dan obrolan audio-video biasa, ruang kelas virtual juga sebaiknya dapat menyediakan anotasi sinkron dan asinkron, komunikasi, dan berbagi sumber daya untuk fasilitator dan peserta. Ruang kelas seperti ini harus diadakan untuk platform eLearning apa pun, terutama pelajaran di kelas bahasa.
2. Pemetaan pikiran / Brainstorming
Metode pembelajaran pemetaan pikiran atau brainstorming merupakan bentuk pendekatan yang dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu macam metode pembelajaran aktif. Pemetaan pikiran dan brainstorming adalah metodologi pokok untuk setiap kegiatan pemecahan masalah. Dalam sesi ini, guru dapat mengajak peserta didik datang ke sekolah dengan ide atau masalah yang ditemukannya dalam perjalanan menuju ke sekolah kemudian ditulisnya di papan tulis.
Kemudian, guru membentuk sebuah kelompok ketika kelas dimulai. Setelah itu, para siswa diajak untuk memilih ide atau masalah yang sudah tertulis sebelumnya oleh para siswa. Ide yang mereka pilih digunakan sebagai bagian dari pembelajaran di kelas di mana siswa disuruh untuk mendiskusikan cara menyelesaikan masalah atau cara mengembangkan ide tersebut.
Untuk metode ini, guru bisa membangun kolaborasi pemikiran di antara siswa di dalam sebuah kelompok kecil. Kemudian guru bisa mengajak siswa membuat aplikasi ide dalam bentuk pohon ide yang akhirnya nanti dipaparkan di depan kelas.
3. Skenario Kehidupan Nyata
Metode pembelajaran skenario kehidupan nyata adalah membuat kelas menjadi sebuah ruang simulasi di mana siswa seolah-olah sedang berada di dalam sebuah situasi khusus. Misalnya siswa diajak untuk membayangkan sebuah manajemen cafe yang mana ada manajer, pelayan, dan juga pelanggan. Skenario kehidupan nyata ini merupakan metode yang perlu melibatkan banyak properti dan mungkin juga sedikit skrip yang mana dari panduan skrip tersebut siswa diminta untuk mengembangkannya sendiri seiring dengan masalah yang mereka jumpai.
Dengan metode pembelajaran skenario kehidupan nyata atau biasa disebut juga dengan sandiwara guru dapat mengajak siswa utnuk membiasakan siswa dengan sistem yang berlaku di kehidupan sosial yang ada di sekitarnya tapi belum disadarinya. Guru bisa mendekatkan siswa pada masalah sosial dan kemudian mengajaknya menemukan solusi terbaik dari persoalan sosial itu.
Skenario kehidupan nyata merupakan salah satu dari berbagai macam metode pembelajaran yang berguna untuk mempersiapkan siswa menangani situasi di kehidupan nyata.
4. Bermain peran
Bermain peran memiliki kesamaan dengan metode pembelajaran skenario kehidupan nyata tapi dengan teks. Metode ini juga diakui sebagai pendekatan efektif yang didasarkan pada metode pembelajaran aktif untuk membuat siswa memahami peranan dan karakter orang-orang yang kelak bisa ditemui oleh mereka di kehidupan nyata. Anak-anak diajak bermain peran, seperti memerankan kehidupan orang lain.
Mereka akan menghadapi masalah yang membutuhkan keterampilan untuk menemukan solusinya. Lebih penting lagi, ini juga merupakan media untuk mengukur kinerja aktual. Kegiatan bermain peran dapat mencakup simulasi pekerjaan seperti interaksi pelanggan seperti melalui telepon, email, obrolan, atau dalam beberapa kasus, realitas virtual.
5. Data dan Alat untuk Memecahkan Masalah
Memanfaatkan data dan alat untuk memecahkan masalah adalah kombinasi yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam metode pembelajaran untuk siswa kelas menengah Atas. Latihan mengumpulkan data ini akan menjadi strategi pembelajaran efektif bagi siswa dapat menemukan kesimpulan dan solusi dari masalah dari melihat data-data.
Di dalam metode pembelajaran ini, fasilitator atau guru yang bertugas hanya perlu memberikan tugas untuk siswa dapat menangani sebuah studi kasus. Pelajar, kemudian mulai mengumpulkan data, memahami data, mengelompokkannya, dan menggunakannya untuk menyelesaikan kasus. Dalam proses pengumpulan data ini akan terjadi interaksi antara satu siswa dengan siswa lainnya, yang mana itu akan menuntun mereka untuk terbiasa bergotong royong dalam menyelesaikan masalah.
6. Membuat Forum Diskusi Online
Membuat forum diskusi online merupakan salah dari berbagai macam metode pembelajaran strategi partisipasi aktif yang cocok untuk membuat anak yang tidak aktif di kelas menjadi aktif di dalam forum. Jika anda memiliki murid yang tidak berani mengemukakan pendapat di depan anak-anak yang lain, anda bisa mengajaknya untuk mengemukakan pendapat lewat forum diskusi online, mungkin saja dia hanya malu untuk membuka suara di dalam kelas karena anak-anak lain pasti akan memperhatikannya.
Karena itulah, forusm diskusi online bisa jadi menjadi fasilitas yang bagus untuk anak tipe introvert seperti itu. Ajak murid untuk berkolaborasi dalam fosum dan posting pertanyaan, ajak mereka untuk menjawab pertanyaan tersebut. lihatlah, dari waktu ke waktu seberapa aktif mereka. Sebagai fasilitator anda tidak perlu terlalu banyak memberi intervensi dalam forum tersebut, namun sesekali anda bisa keluar untuk menjadi penengah di tengah diskusi yang mulai mblunder atau memberikan jawaban di saat siswa tidak dapat menemukan jawaban sendiri dari suatu topik tertentu.
7. Membuat Forum Belajar dengan Mengajar untuk Siswa
Metode pembelajaran forum belajar dengan mengajar siswa ialah sebuah metode mengajar siswa dengan cara menjadikan siswa belajar dengan mengajar di kelas menggantikan anda. Dalam kelas ini, berarti Anda mengizinkan peserta didik untuk mempersiapkan dan mengajarkan pelajaran kepada teman-teman siswa mereka.
Sebagai fasilitator, anda bisa menyiapkan seorang moderator atau anda sendiri bisa menjadi seorang moderator untuk membawa kelas berada dalam forum belajar dengan mengajar yang efektif. Forum ini dapat diadakan dengan membentuk kelas diskusi berkelompok, di mana masing-masing kelompok pada gilirannya akan menyampaikan materi yang diberikan kepadanya. Materi tersebut disampaikan di depan kelas dan siswa lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan atau penyanggahan.
Perhatikan bahwa belajar dengan mengajar tidak hanya berarti presentasi atau ceramah yang disampaikan oleh peserta didik. Dalam pendekatan khusus ini, peserta didik adalah orang-orang yang memfasilitasi sesi dengan terlibat secara langsung dengan sesama siswa. Fasilitator atau guru di dalam kelas menjadi pihak yang perannya adalah untuk memastikan bahwa pembelajaran diproses dengan benar. Webinar adalah media yang biasa digunakan untuk metodologi ini.
8. Teknik Jigsaw
Teknik Jigsaw merupakan metodologi pembelajaran yang merupakan sebuah pendekatan sepenuhnya menuai manfaat dari partisipasi aktif dan pembelajaran kolaboratif. Dalam pendekatan ini, peserta didik diberi “potongan teka-teki” yang harus mereka selesaikan sendiri. Setelahnya, mereka perlu berkolaborasi dengan pelajar lain untuk bisa menyelesaikan teka-teki bersama-sama.
Pendekatan ini akan menjadi tambahan yang baik untuk permainan peran dan menggunakan data / alat untuk tidak hanya menyelesaikan masalah yang lebih besar tetapi juga memberikan peserta sekilas gambaran besar dari persoalan kehidupan. Metode pembelajaran ini adalah latihan yang baik untuk membiarkan peserta didik menyadari peran mereka dalam gambaran yang lebih besar dengan melakukan pekerjaan individu dan kolaboratif dan bagaimana itu semua adalah bagian dari suatu proses untuk sukses bersama-sama.
9. Pembelajaran di Luar Kelas
Metode pembelajaran di luar kelas merupakan metode pembelajaran yang berarti bahwa sebagian besar pembelajaran seperti membaca dan penelitian dilakukan di luar kelas. Ini berbeda dengan pendekatan tradisional di mana sebagian besar waktu kelas digunakan untuk kuliah di dalam ruangan dan kegiatan ditugaskan sebagai pekerjaan rumah.
Membalikkan kelas eperti ini dapat membantu fasilitator atau guru lebih banyak kesempatan dan waktu untuk menerapkan metode pembelajaran aktif selama kelas dimulai. Konsep ini berfungsi untuk memanfaatkan waktu kelas secara efisien dengan lebih sedikit kuliah di dalam ruangan. Metode pembelajaran ini akan membuat siswa dan guru sama-sama mempunyai lebih banyak waktu untuk menerapkan langsung teori ke dalam kegiatan di luar kelas.
10. Pembelajaran berbasis game
Metode pembelajaran yang berbasis game dapat dikatakan merupakan metode pembelajaran yang paling menyenangkan di antara semua metode pembelajaran aktif. Pembelajaran berbasis game, atau gamification, mengubah aspek tertentu dari teori pembelajaran menjadi sebuah game.
Ada beberapa aplikasi pembelajaran yang memungkinkan Anda melakukan ini, tetapi Anda juga dapat membuatnya sendiri. Jangan lupa untuk menerapkan tiga elemen gamification yaitu pencapaian, kompetisi, dan kesenangan – dalam usaha menyelesaikan masalah.
11. Guru Menerapkan Waktu Tunggu
“Waktu tunggu” di dalam kelas ialah metode pembelajaran di mana guru menerapkan jeda tiga hingga tujuh detik setelah seorang guru mengatakan sesuatu atau mengajukan pertanyaan. Alih-alih memanggil siswa pertama yang mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaannya, guru akan berhenti dan menunggu.
Strategi ini dapat membantu untuk membuat anak-anak dapat memproses masalah terlebih dahulu sebelum terburu-buru memberikan tanggapan. Mungkin terasa seolah-olah guru sedang menunda waktu, namun sebenarnya “Waktu tunggu” memungkinkan anak-anak untuk memahami apa yang diminta guru dan memikirkan tanggapan yang efektif.
Dengan adanya “Waktu tunggu” Anak-anak dapat memanfaatkan waktu tunggu karena alasan yang sama. Mereka memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir daripada terburu-buru menyatakan pendapat yang terlintas di pikiran begitu saja. ini melatih anak-anak untuk berpikir terlebih dahulu sebelum menyatakan pendapatnya. Tujuannya agar mereka berhati-hati dengan yang akan diucapkannya.
12. Instruksi Multisensor
Instruksi multisensor adalah metode pembelajaran yang yang melibatkan lebih dari satu indera pada satu waktu. Seorang guru dapat membantu anak-anak mempelajari informasi menggunakan sentuhan, gerakan, penglihatan dan pendengaran.
Cara mengajar ini dapat membantu siswa mengatasi masalah disleksia. Guru dapat meminta siswa menggunakan jari mereka untuk bergerak sesuai dengan intruksi dari guru. Selain itu, guru bisa mengajak siswa untuk menggambar sebuah kata di udara menggunakan lengan mereka.
Metode pembelajaran Instruksi multisensor juga membantu siswa untuk menguasai matematika. Guru dapat sering menggunakan alat langsung seperti balok dan gambar. Alat-alat ini membantu anak-anak untuk “melihat” konsep matematika. Guru bisa lebih mudah memberikan gambaran soal tambahan seperti 2 + 2 lebih konkret ketika guru menggabungkan empat blok di depan siswa.
Instruksi multisensor dapat membantu anak-anak membakar energi berlebih. Gerakan juga dapat membantu anak-anak fokus dan lebih cepat untuk menyimpan informasi baru.
13. Pemodelan
Kebanyakan anak tidak lekas dapat mengerti sebuah teori pelajaran dengan hanya ketika diberi teori secara verbal. Banyak anak memahami sebuah pelajaran dengan menjalani, melihat, atau merasakan secara langsung suatu peristiwa. Oleh karenanya, guru dapat menggunakan metode pembelajaran pemodelan untuk membantu siswa mempelajari dan mengatasi suatu masalah.
Guru dapat menunjukkan cara mengatasi suatu masalah, misalnya cara mengerjakan soal matematika. Selanjutnya, dia akan mengundang anak-anak untuk mendapatkan jawaban dari soal tersebut bersama dengan siswa tersebut. setelahnya guru memberikan soal matematika kepada siswa dan biarkan siswa menyelesaikan soal tersebut berdasarkan dengan kemampuannya sendiri.
14. Pembelajaran dengan Grafik
Pembelajaran dengan grafik merupakan salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan alat visual. Di mana sebuah grafik dapat menunjukkan sebuah informasi atau hubungan antara satu ide dengan ide lainya.
Pemanfaatan grafik dapat membantu siswa lebih mudah mengatur hal atau mempelajari suatu masalah dan membuat mereka lebih mudah menemukan solusi. Guru menggunakan alat ini untuk meningkatkan dukungan kepada siswa menjadi lebih mudah memproses pelajaran.
Ada banyak jenis grafik organiser, seperti diagram Venn dan diagram alir yang bermanfaat untuk membantu siswa memahami masalah dalam soal seperti matematika, sosiologi, geografi, dan lain sebagainya. Anak-anak juga dapat menggunakannya untuk belajar atau mengulas konsep matematika.
Metode grafis juga bisa digunakan untuk mengajar di kelas menulis. Grafis dapat membantu siswa merencanakan ide dan menuliskan ide tersebut. Siswa bisa menulis berdasarkan grafis yang berhasil mereka baca.
Anak-anak dengan keterampilan eksekutif yang lemah dapat menggunakan grafis untuk mengatur informasi dan merencanakan kerangka tulisan mereka. Grafis dapat membantu anak-anak memadatkan pikiran mereka menjadi pernyataan singkat. Ini berguna untuk anak-anak yang sering kesulitan menemukan ide.
15. Instruksi Satu-Satu dan Kelompok Kecil
Salah satu strategi yang digunakan guru sebagai metode pembelajarannya adalah memvariasikan ukuran kelompok yang mereka ajar. Beberapa pelajaran diajarkan ke seluruh kelas. Yang lain lebih baik untuk sekelompok kecil siswa atau satu siswa. Belajar dalam kelompok kecil atau satu lawan satu dapat sangat membantu anak-anak dengan masalah belajar.
Beberapa anak ditempatkan dalam kelompok kecil sebagai cara untuk membedakan instruksi karena guru tersebut menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan siswa tersebut. strategi efektif untuk membantu siswa dengan disleksia untuk membaca.
Di kelas umum, guru sering bekerja dengan sekelompok kecil anak-anak pada tingkat membaca yang sama atau untuk fokus pada keterampilan tertentu. Mereka mungkin juga bertemu karena anak-anak memiliki minat yang sama terhadap sebuah buku.
Metode pembelajaran ini juga dapat diterapkan untuk anak-anak yang menderita dyscalculia. Dalam sebuah kelompok kecil, guru mengumpulkan satu atau lebih siswa untuk mempraktikkan keterampilan yang beberapa siswa perlu bantuan ekstra.
Guru dapat menyesuaikan kecepatan instruksi untuk memberi siswa waktu yang mereka butuhkan untuk menerima dan merespons informasi. Dalam kelompok-kelompok ini, guru dapat fokus pada prioritas pelajaran sehingga siswa memiliki waktu untuk memahami konsep yang paling penting. Berada dalam lingkungan yang terfokus juga dapat membantu mengurangi kecemasan yang dirasakan siswa dalam mengikuti pelajaran di seluruh kelas.
16. Strategi Universal Design for Learning (UDL)
UDL adalah sebuah metode pembelajaran yang memberi semua siswa cara fleksibel untuk belajar. Strategi UDL memungkinkan anak-anak untuk mengakses materi, terlibat dengan mereka dan menunjukkan apa yang mereka ketahui dengan cara yang berbeda. Ada banyak contoh bagaimana strategi ini membantu anak-anak dengan masalah belajar menguasai sebuah materi.
UDL memungkinkan siswa untuk bekerja di lingkungan belajar yang fleksibel. Untuk siswa yang bergumul dengan ketidakmampuannya belajar di keramaian kelas, seorang guru mungkin mengizinkan siswa untuk bekerja di tempat yang tenang jauh dari keramaian kelas. Guru juga bisa mengijinkan siswa untuk menggunakan earbud atau headphone yang mana dapat membantunya berkonsentrasi.
Mengikuti arahan bisa jadi sulit untuk anak-anak dengan masalah fungsi eksekutif. Salah satu strategi UDL adalah memberikan arahan dalam lebih dari satu format. Misalnya, seorang guru dapat memberikan arahan dengan lantang dan menuliskannya di papan tulis.
Ketika guru mengikuti prinsip-prinsip UDL, mereka menyajikan informasi dengan berbagai cara. Misalnya, alih-alih memberi tahu siswa bahwa mereka harus membaca buku, mereka justru diajak untuk mendengarkan buku audio. Cara ini dapat menghilangkan hambatan bagi siswa yang kesulitan membaca. Di samping itu, salah satu strategi UDL yang efektif adalah memberikan pilihan tugas.
Fungsi Metode Pembelajaran
Ada sejumlah besar fungsi dari penerapan metode pembelajarna yang tepat. Penelitian telah membuktikan bahwa ada peningkatan pengetahuan dari para siswa terhadap materi pelajaran pada diri setiap siswa jika guru dapat melakukan pendekatan atau metode pembelajaran yang tepat.
Selain itu, metode pembelajaran yang diterapkan dengan efektif dan efisien berfungsi untuk membantu siswa memiliki pengembangan pemikiran kritis dan mampu memecahkan masalah dengan tenang. Keterampilan berpikir kreatif, kolaboratif, dan interpersonal juga menunjukkan peningkatan besar ketika metode pembelajaran aktif diterapkan.
Namun, manfaat yang paling penting ada hubungannya dengan motivasi pelajar. Ini kemudian membawa kita ke pertanyaan penting berikutnya seberapa banyak metode pembelajaran yang harus dikuasai guru ketika daya tangkap murid berbeda-beda?
Guru terbaik ialah guru yang dapat memanfaatkan sebanyak-banyaknya metode pembelajaran. Siapa pun yang hanya mengikuti aturan baku tanpa fleksibilitas untuk menghadapi variasi dan kerumitan luar biasa dari situasi kehidupan nyata hanya akan mempersulit murid menghadapi kenyataan.
Ada beberapa pendekatan dasar yang secara umum direkomendasikan ialah mendiskusikan isi pelajaran atau dengan kuliah atau ceramah di dalam kelas. Sayangnya kedua metode tersebut sudah cukup membosankan.
Hal lain yang perlu diperhatikan di sini adalah apa yang dimaksud dengan “sukses”. Apakah kesuksesan diukur dari penyediaan tenaga kerja yang lemah lembut, patuh, orang yang akan diam dan melakukan apa yang diperintahkan? Apakah itu diukur dalam hal kemampuan siswa untuk berpikir untuk diri mereka sendiri dan membuat keputusan hidup yang kreatif dan positif? Apakah diukur dengan hasil ujian? Dengan umpan balik siswa?
Untuk menentukan jenis pengajaran apa yang berhasil, kita perlu tahu bagaimana “kesuksesan” diukur. Akhirnya, apa resep dasar untuk sukses sebagai seorang guru, jawaban atas pertanyaan atas pertanyaan adalah jawaban dari pertanyaan “Apa yang sudah Anda ajarkan?”
Jika Anda menjawab “orang” maka Anda mungkin punya ide yang tepat! Lebih dari kimia, atau geografi, atau sastra, para guru terlibat dengan kehidupan orang-orang. Mereka ingin siswa mereka mencapai potensi mereka. Anda di sana, sebagai guru yang yang mengajar untuk membantu dan membimbing serta mendukung siswa dapat memasuki kehidupan sosial yang sesungguhnya di kemudian hari.
Pendekatan dan teknik pemebaljaran dapat bermanfaat bagi semua siswa untuk mendapatkan nilai yang bagus, tetapi membantu anak-anak memperoleh bekal menghadapi kehidupan yang sesungguhnya bukan perkara mudah. Karenanya, dasar dari pengajaran itu sendiri ialah tujuan guru memberikan materi pembelajaran. Tujuan guru di dalam kelas bisa memberikan perbedaan besar dari cara guru menerapkan metode pembelajarannya kepada siswa.
Demikian pembahasan tentang metode pembelajaran: pengertian, macam, dan fungsinya untuk membantu siswa memahami pelajaran di kelas, sekaligus juga membantu siswa mulai merasai hal-hal dasar mengenai kehidupan sosial yang sesungguhnya. Dari setiap metode pembelajaran yang diterapkan secara langsung maupun tidak langsung, guru ikut berperan dalam mmebantu siswa mengasah kemampuan untuk menjalani kehidupan.