Ilmu Bahasa – Puisi adalah sebuah karya sastra dalam bentuk tertulis. Puisi berisikan ungkapan hasil dari proses perenungan seorang penyair. Puisi menggunakan gaya bahasa yang mengandung rima, irama, dan ritma. Sebelumnya telah kami paparkan terkait macam-macam puisi lama dan contohnya yang dapat anda lihat dan amati.
Dalam bait-bait puisi tersebut terkandung makna yang mendalam dan luas. Puisi kerap disebut juga sebagai hasil dari cipta, karya, dan karsa seorang penyair. Sehingga di dalamnya kerap kali terkandung refleksi kehidupan yang diresepsi oleh penyair.
Teks Puisi
Banyak yang menyebutkan bahwa teks puisi merupakan ungkapan kata yang singkat dan padat namun mengandung nilai-nilai luhur. Di dalam puisi, pembaca dapat menemukan kisah-kisah hidup, nilai-nilai kehidupan yang bermakna serta nasehat dan pesan-pesan singkat dari penyair.Teks puisi termasuk ke dalam buah karya imajinasi penyair. Tentunya anda sudah tahu cara membaca yang baik dan benar saat pembacaan puisi bukan?.
Karya puisi memiliki berbagai macam jenis, yang masing-masing memiliki tujuan yang luhur. Pembaca akan menemukan makna yang dapat menuntun seseorang menjalani kehidupan dengan baik. Agar lebih jelas, berikut simak pengertian pusis menurut para ahli.
Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Puisi untuk dipahami terutama bagi mereka yang memiliki perhatian khusus pada dunia sastra. Berikut adalah pengertian puisi menurut para ahli.
H. B. Jassin
Tokoh sastra Indonesia ini menyatakan puisi merupakan sebuah karya sastra yang diucapkan maupun ditulis oleh seorang perasaan. Karya sastra ini mengandung fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggapan penyair terhadap lingkungannya secara mendalam.
Herman Waluyo
Pengertian puisi menurut Herman Waluyo merupakan karya sastra yang mengungkapkan isi dunia batin para penyair. Secara imajinatif, dunia batin penyair tersebut disusun dengan kekuataan dan unsur-unsur puisi.
Sumardi
Pengertian puisi menurut Sumardi ialah karya sastra yang dibuat dengan bahasa yang padat, singkat, dan berirama, memiliki bunyi dan padu padan kata yang bermakna. Sifatnya imajinatif namun mengandung nilai-nilai kehidupan yang tinggi.
Theodore Watts-Dunton
Pengertian puisi menurut Theodore Watts Dunton, puisi ialah ekspresi yang disampaikan secara artistik oleh penyair. Ide-ide dan gagasan penyair disampaikan secara emosional dan berirama.
James Reevas
Pengertian puisi menurut James Reevas ialah sebuah karya sastra yang mengekspresikan gaya bahasa yang penuh daya pikat.
Panuti Sudjiman
Pengertian puisi menurut Panuti Sudjiman ialah karya sastra yang disusun secara singkat, dengan gaya bahasa yang saling terikat, berirama, mengandung matra, rima, dan larik-larik yang memikat.
Ralph Waldo Emerson
Pengertian puisi menurut Ralph Waldo Emerson ialah sebuah karya sastra yang mengajarkan sebanyak mungkin informasi kehidupan dengan kata-kata sesedikit mungkin.
Edwin Arlington Robinson
Pengertian puisi menurut Edwin Arlington Robinson, ialah sebuah gaya bahasa yang dimanfaatkan untuk menyampaikan sesuatu yang rumit dengan bahasa kiasan yang dapat mewakili situasi yang mau disampaikan.
Muhammad Hj. Salleh
Pengertian puisi menurut Muhammad Hj. Salleh ialah karya sastra yang kental dengan bahasa kiasan. Isi puisi mengandung suatu kebijaksanaan penyair dalam memahami lingkungan sekitarnya. Di dalam karya puisi kerap terasa kekentalan kelokalan dan hal-hal lain yang diharapkan dapat menjadikan pembaca menjadi lebih bijak.
Usman Awang
Pengertian puisi menurut Usman Awang ialah sebuah nyanyian orang yang berputus asa. Mereka mencari ketenangan dan kepuasan dalam karya tulisnya.
Sastra Sudjiman
Pengertian puisi menurut Sastra Sudjiman ialah sebuah karya sastra yang berupa teks namun penulisannya terikat dengan irama, matra, rima, dan bait.
Djoko Pradopo
Pengertian puisi menurut Djoko Pradopo ialah buah karya hasil pendalaman penyair dari proses kehidupan. Di mana penyair telah menangkap kesan-kesan kehidupan lalu memadatkannya dalam kata-kata.
John Keats
Pengertian puisi menurut John Keats ialah usaha menyampaikan sesuatu dengan narasi yang indah dan logis.
Ciri-ciri Puisi
Puisi dibedakan atas dua bentuk, yakni puisi baru dan puisi lama. Oleh karenanya, ada perbedaan ciri-ciri berdasarkan bentuknya. Berikut merupakan ciri-ciri puisi berdasarkan bentuk masing-masing.
Ciri-Ciri Puisi lama
Puisi lama memiliki ciri-ciri berupa:
- Biasanya berupa puisi rakyat
- Umumnya tidak dicantumkan nama pengarang atau penyairya
- Puisi lama tidak terikat oleh aturan-aturan
- Tidak ada peraturan ketat mengenai jumlah baris dalam tiap baitnya dan tidak ada jumlah suku kata yang tetap dalam setiap lariknya
- Puisi lama disampaikan dari mulut ke mulut
- Puisi lama kerap disebut sebagai sastra lisan
- Puisi lama menggunakan majar yang tetap dan klise
- Puisi lama berisi cerita kerajaan, fantastis, serta istanasentris.
Ciri-ciri Puisi Baru
Setelah membahas ciri-ciri puisi lama, berikut merupakan ciri-ciri puisi gaya baru.
- Nama pengarang dicantumkan di akhir bait
- Perkembangannya dapat dipublikasikan secara lisan dan tertulis
- Puisi baru bentuknya terikat dengan aturan seperti jumlah baris, suku kata, rima, dan lain sebagainya
- Puisi baru kaya akan majas
- Puisi baru berisikan tentang refleksi penyair terhadap kehidupan
- Puisi baru dikenal pula dalam bentuk sajak, pantun, dan syair.
- Bentuk puisi baru lebih rapi dan simetris
- Puisi baru selalu memiliki rima di akhir larik
- Setiap baris puisi baru memiliki kesatuan sintaksis
Jenis-jenis Puisi
Telah disinggung sebelumnya, jenis puisi ada dua yakni puisi lama dan puisi baru. Di mana sekarang, puisi baru memicu kelahiran puisi kontemporer. Sehingga di dunia sastra dikenal tiga jenis puisi yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Sebelumnya juga sudah kami paparkan terkait Struktur Fisik dan batin dalam sebuah puisi
Agar lebih jelas, berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis puisi.
Puisi Lama
Puisi lama ialah jenis puisi yang bentuknya terikat dengan berbagai macam aturan. Puisi lama menetapkan jumlah kata, jumlah baris, persajakan, jumlah suku kata, bahkan sampai ke irama puisi.
Bentuk-bentuk puisi lama adalah sebagai berikut.
1. Mantra
Sebuah bait puisi yang dipercaya memiliki kekuatan magis
2. Pantun
Bait puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan bentuk akhir berima ab-ab. Pantun bisa berupa pantun jenaka, romantis, dan lain sebagainya.
3. Karmina
Karmina merupakan pantun kilat sehingga bentuknya lebih pendek daripada pantun
4. Seloka
Seloka merupakan pantun berasal Melayu Klasik
5. Gurindam
Ialah puisi dua bait terdiri atas kalimat dengan rima yang sama
6. Syair
Puisi yang terdiri atas empat baris dengan akhiran yang sama
7. Talibun
Talibun adalah pantun empat baris dengan irama abc-abc
Puisi Baru
Puisi baru merupakan jenis puisi yang bentuknya lebih bebas dengan jumlah baris, suku kata, dan rimanya. Berikut beberapa bentuk puisi baru:
1. Balada
Balada ialah puisi sederhana yang bercerit tentang kehidupan rakyat
2. Himne
Puisi yang berbentuk nyanyiana pujaan ditujukad kepada Tuhan atau Dewa
3. OdePuisi lirik berisi sanjungan kepada orang yang berjasa
4. Epigram
Puisi tentang ajaran hidup
5. Romansa
Puisi berisi luapan cinta
6. Elegi
Puisi yang mengandung ratapan, khusunya mengenang peristiwa kematian
7. Satire
Puisi yang berisi sindiran atau kritik
Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer ialah puisi yang strukturnya tidak mementingkan irama, gaya bahasa, dan lain sebagainya. jenis-jenis puisi kontemporer antara lain sebagai berikut:
1. Mantra
Puisi yang diambil dari sifat-sifat mantra, serius dan magis
2. Mbeling
Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mengikuti aturan umum puisi
3. Konkret
Puisi konkret adalah puisi yang mengutamakan grafis atau bentuk wajah dan tidak sepenuhnya memanfaatkan kekayaan diksi bahasa sebagai media penyampai
Struktur Puisi
Materi puisi akan terkait erat dengan struktur puisi. Berikut merupakan struktur puisi pada umumnya.
Perwajahan
Puisi memiliki perwajahan atau yang disebut juga dengan tipografi. Hal ini maksudnya ialah bentuk atau format puisi seperti pengaturan baris, banyak kata, halaman, di tepi kanan-kiri. Perwajahan puisi dipercaya akan berpengaruh pada makna puisi.
Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang digunakan penyair untuk mengungkap gagasan atau idenya ke dalma puisi. Diksi membantu penyair mengungkap makna yang terkandung dalam keseluruhan bentuk puisinya.
Imaji
Imaji merupakan susunan kata dalam puisi yang merangsang pengalaman inderawi. Hal ini membuat audiesn seolah-olah merasakan, melihat, mendengar, dan menyentuh secara langsung objek yang dibicarakan penyair dalam puisinya.
Kata Konkret
Kata konkret adalah kata yang ditangkap oleh indra manusia. kata-kata ini bisa menimbulkan imaji yang membantu memaknai puisi.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah pilihan bahasa yang menimbulkan efek tertentu, sehingga penyair biasanya menggunakan majas.
Rima/ Irama
Rima ialah persamaan bunyi untuk menyampaikan ide dan gagasa. Bunyi bisa berada di akhir, tengah, atau awalan untuk memberikan efek keindahan.Jenis-jenis rima antara lain sebagai berikut:
Onomatope
Tiruan terhadap suatu bunyi yang memberikan efek magis
Bentuk intern pola bunyi
Hal ini umumnya berupa asonansi, persamaan bunyi di akhir kata, persamaan awal, repetisi, dan lain-lain.
Pengulangan kata
Pengulangan kata mengandung tingi rendah, panjang-pendek, keras dan lemah suatu bunyi
Unsur-unsur Puisi
Unsur-unsur puisi merupakan unsur pembangun puisi yang ditemukan di dalam karya para penyair. Unsur-unsur pembangun puisi ini umumnya berupa sebagai berikut:
Tema
Tema meruakan unsur puisi yang utama. Di mana di dalamnya terkandung topik utama yang dibicarakan oleh penyair
Makna
Di dalam sebuah puisi terdapat unsur makna yang dibicarakan secara tersirat menggunakan diksi dan pilihan struktur pembangun puisi lainya.
Rasa
Ketika menuliskan puisi, penyair memiliki perasaan dan bahkan menggunakannya untuk mengungkapkan berbagai macam hal. Rasa ini berkaitan juga dengan latar belakang penyair, jenis kelamin, pengalaman sosial, latar belakang pendidikan, agama dan lain sebagainya.
Sehingga pandangan penyair terhadap sebuah masalah, kadangkala berhubungan dengan latar belakang kehidupannya. Dengan demikian, puisi bisa menjadi sebuah aspek otentik untuk melihat sejarah sosial, budaya, dan politik suatu lingkungan.
Nada
Nada merupakan cara penyair dalam menyampaikan suatu permasalahan. Nada berkaitan erat dengan makna dan rasa.Penyair yang bijak biasanya menghindari pilihan kata yang mendikte. Oleh karenanya, banyak puisi yang ditulis dengan sikap romantis, satire, dan lain sebagainya.
Dengan nada, penyair dapat memperlihatkan situasi yang sedang dibicarakannya. Tujuannya agar pembaca menjadi lebih mudah merasakan, melihat, atau mendengar suatu permasalahan yang ada dalam puisi.
Tujuan
Setiap puisi yang dibuat memiliki tujuan di dalamnya terkandung suatu pesan kepada pembacanya. Entah itu mengandung energi positif atau negatif, pesan ini kemudian berakhir di tangan pembaca untuk dijadikan panutan atau ditolak selamanya.
Puisi Lama dan Puisi Baru
Puisi lama dan puisi baru merupakan bentuk puisi yang sudah lama ditinggalkan oleh para penyairnya. Bentuk-bentuk puisi lama dan baru sudah dijelaskan di atas.
Apa itu Puisi?
Apa itu puisi dapat dipahami sebagai sebuah karya sastra yang berisikan ide atau gagasan penyair namun disampaikan dengan gaya bahasa yang memikat. Puisi memiliki tujuan untuk memberikan pesan yang dilaksanakan atau tidak merupakan pilihan pembaca atau audiensnya.Demikian pemaparan tentang puisi.