close

Tips Guru Menulis Agar Cepat Naik Pangkat

ilmu bahasa -Sebenarnya dengan mengmbangkan tulis-menulis, guru bisa menggantungkan kelangsungan karirnya, yakni menaikkan peringkat (jabatan). Terutama bagi guru pembina golongan IV b, kita bisa menghitung dengan pasti. Melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan menyusun laporannya sebanyak 3 kali tanpa publikasi, hanya didokumentasikan di perpustakaan sekolah dengan perhitungan minimum, iscaya 12 poin bisa dikantongi dengan mudah. Pelaksanaan PTK tersebut bisa dilaksanakan dalam kurun waktu minimal 3 semester, atau maksimal 3 tahun. 

Tips Guru Menulis Agar Cepat Naik Pangkat

Cara Menghitung Poin Golongan Guru

Seandainya melaksanakan 3 buah PTK adalah meruoakan hal yang mustahil, sekurang-kurangnya kita paksakan menyusun 1 PTK saja, kita sebut saja 4 poin, selanjutnya 8 poin yang lain kita bisa menyusun karya minimal satu diktat. Proses penyusunan diktat lebih sederhana karena materi pelajaran sudah kita kuasai diluar kepala, maka bisa kita kelola dengan mudah.

Gunakanlah beberapa referensi dari beberapa pengarang untuk kelas-kelas bagian kita. Dalam kurun waktu dua tahun, kita bisa menyusun 4 diktat yang menghasilkan 4 angka. Karya termudah lain adalah menulis artikel, kirimkan ke media cetak. Setiap artikel yang termuat d media cetak bernilai 2 poin. 2 artikel saja sudah bernilai 4 poin, perhitungan fantastis dan menarik bukan bagi anda.

Guru kreatuf tentu tidak akan berpinsip dengan skala minimum seperti contoh diatas. lebih banyak karya yang dihasilkan, lebih mudah encapai jalan kesuksesan anda sebagai penggiat ilmu dalam sekolah. Namun, setidaknya para guru hingga masa pensiun hanya nyaman pada pangkat golongan IV a saja. kita sebagai tenaga pendidik harusnya merasa malu pada diri kita apabila tiidak bisa meningkatkan golongan atas keprofesionalisme kita sebagai tenaga pendidik di Indonesia. Kalau perlu anda setiap tahunnya memiiki target untuk dicapai.

  Contoh Surat Penawaran: Pengertian Surat Penawaran Beserta Contoh Cara Membuat Surat Penawaran Terlengkap

Hanya, masalahnya adalah bagaiman membudayakan guru dalam membuat tulisan ilmiah. (Graves), menyampaikan beberapa manfaat kegiatan menulis adalah bisa menyumbang kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif, kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta mendorong kemauan, kemampuan mengumpulkan informasi. Berapa  besar manfaat menulis bagi pengembangan diri seseorang, tak terkecuali guru.

 Budaya Membaca itu Penting bagi Guru

Guru adalah tokoh profesi yang memungkinkan berkiprah dalam dunia jurnalistik atau tulis menulis. Karena kapasitas intelektual memadai, pengalaman mendukung dan dari segi waktu atau kesempatan terbuka lebar. dengan memiih berbagai topik yang biasa digeluti sehari-hari, seperti permasalahan pembelajaran, isu pendidikan, kebijakan pemerintah, bahkan menulis tulisan yang bersifat rekreatif dalam bentuk sastra, karya ilmiah, buku atau artikel di media massa.
Fenomena memprihatinkan, dimana banyak jumlah guru yang mentog pada golongan IVa, karena sebagian besar guru kesulitan dalam mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi melalui karya ilmiah. Fenomena kedua adalah banyak guru bahkan sebagian besar guru tidak menyukai dunia menulis. 
Smith (1981) mengingatkan pada kita bahwa pengalaman belajar menulis yang dialami siswa di sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi gurunya sendiri. Menulis adalah pembiasaan. Menulis bukan sebuah angan-angan semata, tetapi perlu dipraktikkan secara nyata dan berkesinambungan. Membudayakan ketrampilan menulis memang bukanlah hal yang mudah, perlu adanya paksaan bagi diri anda untuk menyadari bahwa menulis itu kegiatan yang menyenangkan, bukan kegiatan yang menjemukan. Ingatlah perkembangan teknologi saat ini bergitu luar biasa, jika anda tidak mengikuti perkembangan informasi dunia dan kapasitas khasanah anda tidak dimutakhirkan, yang ada anda akan ketinggalan perkembangan pendidikan.
Belajar menulis sedikit demi sedikit akan menuntun kita, para guru, untuk mengejar target agar bisa membudayakan menulis, sebenarnya kita sedang menolong diri kita sendiri untuk menjadi guru yang profesional dan berkredibilitas tinggi sebagai tenaga pendidik di Indonesia. Hasilnya pun kita akan peroleh bersama, yakni prestasi dan kesejahteraan. 

Leave a Comment

en_USEnglish