Observasi
Observasi disini yang dimaksud adalah dengan metode pengamatan dalam proses belajar mengajar. Metode ini memiliki keunggulan, misalnya menghadirkan objek secara nyata; peserta didik dilatih dalam kondisi tertantang, agar mudah dalam pelaksanaannya. Metode ini menarik peserta didik, sehingga hasilnya memberikan manfaat tersendiri bagi peserta didik. Kegiatan observasi dalam proses belajar mengajar sebagaimana dituturkan dalam Permendikbud Nomor 81A/2013, bahwasannya hendaklah seorang pendidik membuka kesempatan peserta didik untuk melakukan observasi terhadap hal yang berkaitan dengan pembelajaran, baik menyimak, mendengar, melihat, dan membaca. Sehingga peserta didik terangsang untuk melihat potensi peserta dalam pembelajaran.
Bertanya
Dalam proses pengamatan, seorang pendidik harus membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi peserta didik. Pendidik perlu membimbing dan mengarahkan dalam proses bertanya mengenai hasil observasi yang disampaikan sebelumnya. Hal ini dirasa penting dimana antara observasi berkesinambungan dengan baik dengan proses bertanya. Pertanyaan yang memiliki nilai faktual dan pakem sangatlah diperhatikan dan diapresiasi dengan baik kepada peserta didik, agar nantinya peserta merasa dihargai.
Disisi lain, pendidik juga perlu mengembangkan pertanyaan untuk memberikan pertanyaan juga pada peserta didik. Jangan memposisikan peserta sebagai pencari ilmu, tapi sebagai rekan yang perlu diarahkan. berikan jawaban yang relevan dan baik agar peserta didik mengerti dengan baik, serta memahami hasil observasi yang ditanyakan. Semakin sering hal ini dilakukan membuat peserta didik semakin memiliki rasa ingin tahu terhadap pembelajaran yang dilakukan. berikan sumber-sumber informasi.
Adapun tujuan dari kedua poin di atas adalah menjadikan peserta didik berpikir kreatif dan cerdas,sehingga tanpa perlu diarahkan lagi oleh pendidik peserta sudah bisa mandiri dan berinisiatif dalam mengenal sebuah materi pembelajaran di kelas.
Mencari Informasi
Kegiatan mencari infotmasi adalah kelanjutan dari bertanya. kenapa? kegiatan ini adalah dengan cara menncari informasi dari berbagai macam sumber informasi yang terkait dengan pembelajaran yang dilakukan, baik diluar kelas ataupun dalam kelas. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah peserta didik perlu membaca referensi-referensi pembahasan mengenai objek yang diobservasi (pada poin sebelumnya). Fungsinya apa? agar peserta sudah berpikir kritis sebelumnya setelah dilakukannya observasi. Pendidik juga bisa mereferensikan beberapa fenomena atau contoh nyata mengenai hal tersebut. untuk memancing peserta didik apakah mampu dalam mengambil informasi atau tidak. proses pencarian informasi bisa dilakukan dengan pengamatan, pustaka, atau melalui wawancara. berbagai macam metode pencarian informasi bisa sangat dilakukan. Namun, tetap dalam koridor kurikulum dan acuan yang ada.
Mengolah Informasi – Mengelola Hasil Informasi
Proses ini dalam kegiatan proses pembelajaran adalah mengorganisasikan infotmasi yang sudah dikumpulkan, baik melalui eksperimen, atau hasil wawancara atau hasil pencarian informasi. Pengorganisasian informasi ini bertujuan untuk mendapatkan pola dan keterkaitan diluar informasi. Ada kalanya terjadi miss informasi yang dilakukan peserta didik, sehingga pendidik perlu menganalisa dan melakukan organisasi hasil informasi siswa agar siswa memiliki acuan tersendiri nantinya.
Proses Menalar
Adalah kegiatan berpikir logika dan bersistematis atas fenomena faktual dan bersifat empiris yang didapatkan dari observasi, sehingga hasil yang berupa simpulan pengetahuan berjalan sesuai dengan acuan pendidik. Tujuan dari proses ini adalah asosiasi transfer informasi kedalam pikiran peserta didik. tentunya didukung oleh pendidik itu sendiri. Karena terkadang peserta didik sudah mengalami kejenuhan diawal proses, akibatnya hasil asosiasi dan proses menalar pun tidak berjalan baik dalam kegiatan belajar mengajar.
Mengambil Kesimpulan
Kegiatan ini adalah kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi, baik itu dilakukan secara individu, kelompok, atau diskusi bersama.
Berkomunikasi
Dalam hal ini adalah pendidik memberikan kesempatan yang besar kepada peserta didik agar menyampaikan gagasannya, menyimpulkan gagasannya, memberikan asumsi dari apa yang sudah dilakukannya untuk kemudian didiskusikan dengan baik dalam pembelajaran di kelas. Cobalah untuk tetap menempatkan diri sebagai pihak yang mendengarkan. Setelah peserta didik sudah cukup mengutarakannya, dan didiskusikanm tentunya sebagai pendidik memberikan conclusion terhadap hal yang disampaikan. Jangan posisikan peserta didik salah apabila salah, tetap berikan apresiasi yang besar, sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan sakit hati dalam hal ini murung apabila hal ini tidak diperhatikan.
Tujuannya adalah agar peserta didik mampu menyampaikan hal yang sudah dilakukan dengan baik, dengan bahasa yang baik, dan aturan yang benar. Karena jika ini sudah bisa terjadi, maka peserta didik lainnya juga akan tertarik dan mencoba untuk mengeksplore dirinya sendiri.
Demikian artikel ini kami sampaikan kepada anda, Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang dibuat oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Apapun dampaknya, baik buruknya, bermanfaat tidaknya itu semua merupakan proses stabilisasi pendidikan yang lebih baik. Sebagai warga negara kita cukup memperhatikan dan memberikan kritik demi berkembangnya pendidikan yang ada di Indonesia. Demikian dari kami, apabila banyak kekurangan, silahkan berikan kritik dan saran anda bagi kami agar kami dapat memperbaikinya dan lebih baik lagi. Salam Ilmubahasa.net
informasi yang sangat menambah wawasan. thanks..!!
Terimakasih telah berkunjung di website kami. semoga informasi yang kami sharing ini bermanfaat bagi anda.