Seseorang yang memiliki kepentingan tertentu dan tidak bisa hadir atau menyelesaikan tanggung jawabnya biasanya akan membuat surat kuasa. Apa itu surat kuasa? Pada dasarnya, surat ini berfungsi untuk memberikan wewenang/kuasa/hak kepada seseorang untuk melakukan tindakan tertentu atas nama pihak lain.
Jenis surat ini sifatnya resmi dan diakui secara hukum asalkan kedua pihak sama-sama menyadari tindakannya dan tidak untuk melakukan transaksi/tindakan ilegal. Hal-hal mengenai surat kuasa ini sendiri tercantum dalam Pasal 1792 KUH Perdata. Maka dari itu, tidak ada salahnya apabila Anda ingin membuat surat ini untuk keperluan tertentu.
Lalu, bagaimana contohnya dan cara membuatnya? Agar surat kuasa Anda memberikan legitimasi hukum dan bisa dipertanggungjawabkan, berikut ada 6 contoh surat kuasa beserta tips membuatnya. Mari simak artikel di bawah ini untuk informasi lebih lengkap!
Fungsi Surat Kuasa
Surat kuasa sendiri memiliki beberapa fungsi baik bagi pemberi kuasa maupun penerima kuasa atau kuasa pengganti. Berikut adalah fungsi dari surat tersebut:
1. Pelimpahan Kuasa atau Wewenang
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, fungsi utama surat kuasa adalah untuk melimpahkan atau memberikan wewenang satu pihak ke pihak lain. Pelimpahan wewenang ini bisa bersifat pribadi, umum, ataupun khusus. Hal ini tergantung dari kepentingan pemberi kuasa kepada pihak lain dalam rangka menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Uniknya, surat kuasa ini ternyata tidak harus tertulis, loh! Anda bisa memberikan wewenang kepada pihak lain secara lisan, akta umum atau bahkan hanya dengan beberapa tulisan saja. (Sumber: Hukum Online). Namun, surat berbentuk formal lebih diharapkan agar tingkat urgensi dan kepentingan di dalamnya bisa segera dilaksanakan dan diselesaikan.
Selain itu, surat kuasa ini juga bisa dibuat secara digital. Namun, jika dibuat secara digital, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memenuhi keabsahannya. Salah satunya adalah menggunakan tanda tangan digital tersertifikasi.
Selain bisa digunakan untuk surat kuasa, tanda tangan digital juga sah digunakan untuk akta notaris. Tentunya, salah satu syaratnya adalah tanda tangan digital yang digunakan merupakan tanda tangan elektronik tersertifikasi.
2. Memenuhi dan Melindungi Kepentingan Tertentu secara Sah
Walaupun sebenarnya tindakan mewakili ini bisa dilakukan langsung tanpa surat kuasa, tentu kekuatannya secara hukum akan berbeda. Adanya surat kuasa ini akan memberikan kepercayaan baik kepada penerima maupun pemberi. Mengapa demikian?
Dalam surat kuasa, tercantum hal-hal mengenai tugas atau tindakan apa saja yang harus dilakukan. Bahkan, dalam beberapa surat, ada undang-undang yang dimasukkan juga sebagai dasar pelaksanaan tanggung jawab. Maka dari itu, adanya surat kuasa ini untuk memberikan informasi secara detail kepada orang terpilih secara baik dan terpercaya.
Dengan begitu, kepentingan pemberi kuasa pun dapat segera terselesaikan tanpa khawatir akan adanya tindakan yang tidak diinginkan.
3. Efisiensi Waktu dan Tindakan
Padatnya aktivitas seseorang membuat mereka tidak bisa menghadiri acara penting tertentu sehingga perlu membuat surat kuasa. Hal ini akan sangat mengefisiensikan waktu karena seseorang tersebut tidak perlu datang langsung ke lokasi acara, tetapi tugas atau kepentingan tersebut bisa terselesaikan dengan maksimal.
Dengan pelimpahan kekuasaan ini, penerima kuasa bisa berperan menggantikan pihak lain dan melakukan tindakan tertentu, seperti menandatangani dokumen, mempresentasikan sesuatu, mengumpulkan informasi, dan sebagainya.
Contoh Surat Kuasa
Berikut ada beberapa contoh surat kuasa yang umum beredar di masyarakat:
1. Surat Kuasa Umum
Sumber: Academia Edu.
2. Surat Kuasa Khusus
Sumber: Kledo.
3. Surat Kuasa Pribadi
Sumber: Daily Social.
4. Surat Kuasa Insidentil
Sumber: Scribd.
5. Surat Kuasa Resmi
Sumber: Scribd.
6. Surat Kuasa Kedinasan
Sumber: Scribd.
Tips Membuat Surat Kuasa
Agar surat kuasa Anda dianggap sah dan bisa digunakan, ada beberapa tips membuatnya supaya lebih maksimal. Mari simak langkah-langkahnya di bawah ini:
1. Gunakan Format Pembuatan Surat Formal
Format surat formal terdiri dari kop, judul, informasi tanggal, identitas pemberi dan penerima kuasa, isi surat, penutup, dan tanda tangan. Format ini dirasa efektif untuk digunakan karena bisa menyampaikan informasi secara lengkap dan terstruktur.
Baik pemberi maupun penerima kuasa, keduanya akan saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Pemberi kuasa dapat mencantumkan tugas-tugas apa saja yang harus dilakukan dengan rinci. Penerima kuasa bisa segera menyelesaikan tanggung jawabnya dari informasi yang diberikan tersebut dengan cepat dan tepat.
2. Cantumkan Pemberian Sifat Kuasa
Tips berikutnya yang harus diterapkan dan tidak boleh ketinggalan adalah pemberian sifat kuasa. Pencantuman sifat ini biasanya diletakkan di bagian tengah isi pesan.
Umumnya, pemberian sifat ditujukan apabila informasi yang ada di dalamnya bersifat rahasia dan penting. Anda bisa menulisnya seperti di bawah ini:
—KHUSUS—
Dengan adanya kata tersebut, tidak sembarang orang bisa membuka dan membacanya. Hanya penerima pesan yang ditujukan yang dapat membacanya.
3. Bubuhkan Tanda Tangan dan Meterai
Terakhir, jangan lupa untuk membubuhkan tanda tangan dan meterai. Kedua hal ini penting untuk dicantumkan guna menandakan bahwa ada pihak yang bertanggung jawab atas pembuatan surat tersebut.
Selain itu, meterai juga dapat melegalisasi dokumen agar diakui keabsahannya secara hukum. Jadi, pastikan Anda membubuhkan tanda tangan dan meterai secara benar dan resmi, ya! Bagaimana caranya?
Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu secara konvensional dan elektronik. Secara konvensional, Anda bisa langsung menandatangani dokumen bermeterai yang sudah dicetak. Secara elektronik, Anda bisa menggunakan tanda tangan elektronik (TTE) dan e-meterai.
Salah satu aplikasi terpercaya yang bisa Anda gunakan untuk membubuhkan tanda tangan digital dan meterai elektronik adalah Privy. Privy sudah diakui oleh Kominfo sehingga seluruh aktivitas penandatanganan dan transaksi dokumen bisa diverifikasi keasliannya. Demikianlah 6 contoh surat kuasa yang bisa dijadikan gambaran sebelum membuatnya. Dalam proses pembuatan, pastikan Anda mengetahui dan mengimplementasikan beberapa tips agar surat kuasa bisa sah dan informasi di dalamnya segera dijalankan. Selamat mencoba!