Kisah Wali songo – merupakan tokoh agama Islam di Indonesia di masa kerajaan. Walisongo adalah penyebar agama Islam di Pulau Jawa yang terkenal di abad ke-14. Namanya masih terus harum di kalangan ulama dan pemeluk agama Islam. Walisongo diketahui dulunya tinggal di wilayah pantai utara Pulau Jawa yaitu di sekitar Surabaya, Gresik, Tuban, dan Lamongan untuk yang di kawasan Jawa Timur.
Beberapa juga menyebarkan agama islam di area Demak, Kudus, dan Muria di kawasan Jawa Tengah. Sebagian kecil lainnya berada di kawasan Cirebon di Provinsi Jawa Barat. Agar mengetahui lebih lengkap tentang Walisongo, simak sejarah wali songo lengkap di bawah ini.
Sejarah Wali Songo
Sejarah walisongo berkaitan erat dengan penyebaran agama islam di Nusantara pada abad ke 14. Penyiaran agama islam dilakukan dengan membentuk yang kita kenal sekarang ini pesantren. Walisongo mendapatkan julukan sebagai sunan. Mereka akan berdakwah di wilayah masing-masing. Sejarah walisongo atau kisah walisongo memiliki banyak sekali teori. Akan tetapi, umumnya setuju bahwa walisongo adalah para tokoh intelektual yang berpengaruh dalam membangun peradaban baru di Jawa.
Mereka tidak hanya mengajari Islam melainkan juga cara bercocok tanam, perniagaan, kesenian, dan budaya. Pengaruh Islam di era Walisongo masih bisa dirasakan sampai sekarang misalnya pertunjukan wayang yang digunakan Sunan Kalijaga untuk mengajarkan islam pada masyarakat.
Kisah Wali Songo
Walisongo memperkenalkan islam ke masyarakat Jawa di masa ketika Jawa masih didominasi oleh kepercayaan Hindu—Budha. Walisongo merupakan sebutan untuk sembilan wali yang masing-masing memiliki kisahnya sendiri.Berikut merupaka kisah walisongo yang terkenal.
Sunan Gresik
Wali pertama ialah Sunan Gresik. Ia terkenal dengan kemampuannya dalam memanggil hujan. Dia juga dapat mengubah beras menjadi pasir. Doa-doanya terkenal mujarab untuk menyembuhkan penyakit.
Sunan Ampel
Kisah Sunan Ampel sangat menarik karena dia satu-satunya sunan yang penah meninggal sebanyak 9 kali kemudian hidup kembali. Dia disebut-sebut memiliki kemampuan melubangi tempat masjid menjadi kiblat dan dia juga mampu berjalan di atas air.
Sunan Bonang
Sunan Bonang terkenal dengan kisah mengubah pohon aren menjadi menjadi pohon emas. Dia juga terkenal dapaat mengalahkan musuh dengan gending dan tembaga tanpa menyentuh musuhnya. Dia juga disebut-sebut telah mengalahkan seorang Brahmana dari India.
Sunan Drajat
Sunan Drajat tekenal dengan kisahnya yang ditolong oleh ikan cucut dan cakalang ketika perahunya terbalik. Selain itu, dia terkenal pula dengan kemampuannya dapat memancarkan air dari lubang bekas umbi.
Dia juga dikenal dengan kisahnya yang dapat memindahkan masjid dalam waktu semalam. Dia juga terkenal dapat membuat pohon siwalan menunduk ketika dia ingin menambil buahnya.
Sunan Drajat juga terkenal dengan kemampuannya dapat menyadarkan orang yang pingsan dengan tembang dan gamelan.
Sunan Kudus
Sunan Kudus terkenal dengan kisahnya yang dapat menyembuhkan penyakit.
Sunan Giri
Kisah sunan Giri yang terkenal ialah mengubah pasir di dalam kapal menjadi barang dagangan. Dia dapat memetik buah delima tanpa memanjat. Dia juga mengadu kesaktian dengan Begawan Minto dan membawanya ke jalan yang benar.
Sunan Kalijaga
Kisah terkenal dari Sunan Kalijaga ialah dia dapat mengambil tumor dari perut penderita tanpa operasi. Dia dapat mengubah gula aren menjadi emas. Dia memiliki kemampuan meramal masa depan.
Sunan Muria
Kisah terkenal dari Sunan Muria ialah setiap hari naik turun gunung untuk menyebarkan ajaran islam. Sunan Muria juga terkenal dengan kisah menikahi Dewi Roroyono. Seorang perempuan yang lahir dari kalangan bangsawan dan seorang ulama terkenal.
Sunan Gunung Jati
Kisah Sunan Guung Jati yang kerap dibicarakan ialah dapat mengubah pohon menjadi emas. Sunan Gunung Jati juga terkenal dengan kesaktiannya dapat berjalan di atas air. Selain itu, dia juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Nama-nama Wali Songo
Nama Walisongo yang terkenal di dunia sebenarnya memiliki nama asli. Berikut adalah penjelasan mengenai asal usul nama-nama walisongo dan nama asli Walisongo.
- Sunan Gresik nama asli Maulana Malik Ibrahim
- Sunan Ampel nama aslinya Raden Rahmat
- Sunan Bonang nama aslinya Raden Maulana Makdum Ibrahim
- Sunan Giri nama aslinya Raden Paku
- Sunan Drajat nama aslinya Raden Qadim
- Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid
- Sunan Kudus nama aslinya Jaffar Sidiq
- Sunan Muria nama aslinya Raden Umar Said
- Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah
Biografi Wali Songo
Setelah mengetahui nama, tidak lengkap rasanya tanpa mengetahui biodata wali songo dan asalnya. Berikut merupakan biografi wali songo.
Biografi Sunan Gresik
Sunan Gresik atau yang bernama lengkap Maulana Malik Ibrahim adalah seorang wali yang lahir di Campa (Kamboja). Dia memiliki ayah bernama Barakat Zainul Alam.Ayahnya seorang ulama besar di Maghrib. Karena itulah Sunan Gresik memiliki julukan lain yakni Syakh Maghribi, Makhdum Ibrahim al-Samarqandi, dan Asmaraqandi.
Sunan Gresik merupakan seorang ulama pertama yang menyebarkan Islam di Jawa. Dia adalah wali senior dan merupakan guru dari wali yang lain.Dia melakukan penyebaran agama Islam ditemani sahabtnya. Dia datang pertama kali ke Sesa Sembolo. Sekarang dikenal sebagai Desa Laren di Kecamatan Manyar, kurang lebih 9 kilometer dari Gresik.
Dalam kisahnya, disebutkan bahwa Sunan Gresik sebelum ke Jawa telah menikahi seoang putri raja di Champa. Dia dikaruniai dua putra yaitu Raden Rahmat yang kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel dan Rasyid Ali Murtadha atau dikenal dengan sebutan Raden Santri.
Sunan Gresik pertama kali mendarat di Kota Gresik di Desa Laren pada kurun waktu tahun 801 H/ 1329 M. Di sini, Sunan Gresik mengajarkan ajaran Islam.Dia mulai dengan cara berdagang dan juga menawarkan jasa pengobatan untuk mengobati masyarakat. Selain itu, untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari selama tinggal di Desa Laren, ia pun bercocok tanam.
Pada masanya, Sunan Gresik hidup berdampingan dengan masyarakat Hindu. Dia pun bergaul dengan budi bahasa yang baik. dia senantiasa menunjukkan keramahan dan tidak menantang penduduk asli terkait dengan kepercayaan.Keramahtamahannya memberikan kesan mendalam kepada masyarakat sekitar. Setelah cukup mapan tinggal di kawasan Laren, dia mulai melakukan kunjungan ke ibukota Majapahit di Trowulan.
Meskipun raja tidak masuk islam, namun raja menerimanya dengan baik. raja juga memberinya kesempatan untuk mengajarkan kebaikan kepada anak-anak di sekitarnya. Raja memberinya tanah di pinggrian kota Gresik untuk bertempat tinggal. Tanah tersebut kini dikenal dengan nama Gapura.
Sunan Ampel
Sunan Ampel yang bernama asli Raden Rahmat ini mendirikan pesantren di Ampel Denta Surabaya. Ia juga merupakan salah satu toko penyebar Islam tertua di Jawa. Dia menikati Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila yang merupakan putri Adipati Tuban, Arya Teja. Selain itu, dia juga menikahi Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning.
Sunan Ampel aktif di Pulau Jawa mulai tahun 1443. Dia datang untuk menemui bibinya Dwarawati, seorang putri Champa yang menikahi raja Majapahit, Prabu Kertawijaya. Sunan Ampel terkenal dengan kisah dakwanya yang bernama Moh Limo. Dalam Moh Limo itu ada peringatan berupa:
- Moh Mabok yang berarti tidak mau minum minuman keras
- Moh Main yang berarti tidak mau judi, togel, taruhan
- Moh Madon yang artinya tidak mau zina
- Moh Madat yang artinya tidak mau menggunakan obat-obatan terlarang
- Moh Maling yang artinya tidak mau mencuri
Ajaran Sunan Ampel diterima oleh masyarakat dan diijinkan pula oleh Raja Majapahit kaena mengandung kebaikan. Sampai sekarang ajaran ini menjadi pengingat penting untuk santri-santri keturunan santrinya.
Sunan Ampel juga mendirikan Masjid Agung Demak pada tahun 1479. Masjid itu diwariskan agar dapat menjadi tempat berdakwah bagi penerusnya Raden Zaenal Abidin yang kemudian dikenal dengan julukan Sunan Demak yang merupakan keturunan Sunan Ampel dari istrinya Dewi Karimah.
Sunan Bonang
Sunan Bonang bernama asli Raden Maulana Makhdum Ibrahim. Dia juga salah satu putra Sunan Ampel yang lahir dari Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang lahir tahun 1465.
Sunan Bonang memiliki kegemaran bermain alat musik. Karenanya dia menggunakan alat musik tradisional berupa gamelan buatannya untuk berdakwah. Dia menggunakannya untuk menarik hati masyarakat. Selain itu, dia juga mendirikan pesantren di Tuban. Tak Cuma berdiam di Tuban, Sunan Bonang juga melakukan dakwah dengan cara berkeliling.
Sunan Bonang juga menggunakan karya sastra berupa aweyangan dan suluk untuk menggugah masyarakat sekitar. Dia memberikan pendidikan melalui suluk serta tembang tamsil. Setiap kali Sunan Bonang memainkan alat musik dan tembang tamsil, masyarakat akan berdatangan dan mendengarnya. Pada tembang-tembang itulah dia menyisipkan ajaran Islam.
Dengan keahlian seni dan sastranya, Sunan Bonang mengajarkan ajaran Islam dengan damai. Membuat orang dengan mudah tertarik untuk mempelajari nilai-nilai islam. Salah satu lagu terkenal ialah tembang “Tombo Ati”.
Sunan Derajat
Sunan Derajat memiliki nama asli Raden Qasim dan nama kecil Syarifuddin. Dia adalah putra bungsu Sunan Ampel dari ibunya bernama Nyai Ageng Manila. Itu berarti Sunan Derajat juga merupakan saudara dari Sunan Bonang. Sunan Derajat amat cerdas. Dia menyebarkan ajaran islam melalui Desa Paciran Lamongan.
Sunan Derajat melakukan dakwah di kawasan pesisir pantai Gresik. Agar bisa tinggal di sana, dia meminta ijin kepada Sultan Demak. Sang sultan memberikan ijin dan juga meberikan tanahnya pada tahun 1486 H.Sunan Derajat merupakan walisongo yang terkenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia sangat memperhatikan fakir miskin dan selalu mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Dia tidak hanya memberikan pendidikan agama, melainkan juga tentang etos kerja sehingga masyarakat dapat bekerja dengan lebih maksimal.
Sunan Kudus
Salah satu Walisongo yang disegani ialah Sunan Kudus. Dia datang dari Quds, sebuah negeri di Palestina. Dia mengikuti ayahnya hijrah ke tanah Jawa dan menjadi salah satu warga kudus. Pada saat kedatangannya, dia berada di Jipang Pannolan. Salah satu daerah Blora. Untuk bisa menetap, dia dan ayahnya pun beradaptasi dengan lingkungan lokal.
Sebelum menjadi seorang sunan, Sunan Kudus bekerja di Kerajaan Demak dan singkat cerita ia menjadi seorang senopati yang jebat. Dengan kepemimpinanya, dia behasil menaklkkan Kerajaan Majapahit yang besar.Dikarenakan telah berjasa mengalahkan Majapahit, diapun diberi posisi dan julukan sebagai Ja’far Shadiq. Setelahnya, dia tidak menetap sebagai prajurit. Dia memilih meninggalkan demak.
Dalam perjalanannya, dia mendedikasikan hidupnya untuk menyelami kehidupan. Dalam perjalanan itulah dia kerap bertemu orang lain dan bertukar pikiran. Sehingga dia juga memiliki kesempatan untuk menceritakan nilai-nilai Islam kepada orang-orang yang ditemuinya.Sunan Kudus bertemu dan berguru dengan Sunan Kalijaga. Berdua, mereka mengembangkan metode dakwah yang berbasiskan pada kearifan lokal.
Sunan Kudus pun ikut mengapresiasi budaya lokal. Dia sangat menekankan nilai-nilai toleransi dalam ajarannya.
Sunan Giri
Sunan Giri adalah salah satu sosok walisongo yang dihormati. Sunan Giri merpakan keturunan dari Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu, putri dari Menak Sembuyu, Raja Balambangan pada masa akhir kerajaan Majaphit. Akan tetapi, kelahiran Sunan Giri dianggap sebagai kutukan oleh kakeknya. Dia kemudian dibuang dengan cara dihanyutkan ke laut.
Setelah cukup dewasa, Sunan Giri yang juga berjuluk Joko Samudera ini dibawa oleh ibu angkatnya ke Ampel Denta. Di sana dia belajar kepada Sunan Ampel.Di sela-sela belajarnya, Sunan Giri mencari tahu identitasnya yang sebenarnya. Sunan Giri bersahabat dengan Sunan Bonang. Keduanya dikirim untuk mendalami agama Islam di wilayah Pasai oleh Sunan Ampel.
Sunan Giri berdakwah dengan memanfaatkan lagu dan permainan. Kedua hal ini sangat mudah diterima oleh masyarakat karena lagu terasa menghibur dan enak didengar saat beristirahat setelah bekerja. Sementara permainan, akan membuatnya mudah berdekatan dengan anak-anak.Salah satu tembang yang diciptakan Sunan Giri ialah tembang dolanan. Di dalamnya terkandung ajaran kehidupan sehari-hari dan juga ajaran tauhid.
Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Said. Dia merupakan putra seorang adipati Tuban yang peduli dengan rakyatnya. Ayahnya adalah Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir).
Sunan Kalijaga juga merupakan murid Sunan Bonang. Dia menggunakan seni dan kebudayaan untuk menyebarkan pendidikan Islam.Seni yang dipilihnya adalah wayang kulit dan tembang suluk. Tembang hasil ciptaannya yang terkenal ialah suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul.
Sunan Kalijaga menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq. Selain itu, dia juga menikahi Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.
Sunan Muria
Sunan Muria diketahui tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, kurang lebih 18 kilometer dari kota Kudus. Sunan Muria menyebarkan ajaran Islam di kawasan gunung tersebut.
Dia memilih berdakwah di daerah terpencil dan jauh dari pusat kota. Dia lebih sering berinteraksi dengan rakyat jelata dan ikut bercocok tanam, berdagang, bahkan ikut melaut.
Sunan Muria juga menggunakan wayang dan gamelan untuk menyebarkan ajaran Islam. Dia juga menciptakan tembang tentang cara mengamalkan ajaran Islam.
Sunan Muria juga dikenal sebagai pendakwah dengan gaya topo ngeli, yang artinya mengikuti arus jaman, memasuki tradisi kebudayaan Jawa dan berbaur dengan masyarakat.
Sunan Gunung Jati
Sebutan Sunan Gunung Jati diberikan kepada Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati dalam kisahnya seharusnya dia menjadi putra mahkota Kerajaan Mesir. Akan tetapi, dia memilih berpetualang hingga ia sampai di tanah Jawa bersama ibunya. Sunan Gunung Jati dan ibunya Syaifah Muda’imah tiba di Jawa Barat tahun 1475 Masehi.
Sebelumnya pernah singgah di Gujarat dan Pasai. Keduanya memperdalam ilmu agama di kedua tempat tersebut.Kedatangannya di Jawa Barat disambut gembira oleh Pangeran Cakrabuana. Dia segera menjadi tamu penting bagi kerajaan Cakrabuana.
Sunan Gunung Jati mudah bergaul. Dia pun lekas mudah berjumpa dengan Sultan Demak dan para walinya. Pergaulan itu menciptakan gagasan yang tinggi bagi Sunan Gunung Jati untuk mendirikan Kesultanan Pakungwati.Di kesultanan itu, dia menunjuk dirinya sendiri menjadi raja dan menggunakan gelar sultan. Kesultanan ini semakin besar, didukung dengan adanya pelabuhan Muara Jati. Perdagangan semakin pesat apalagi sejak datangnya pedagang dari China di kawasan tersebut.
Sunan Gunung Jati mengajarkan shalat merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan. Dia mengajarkan ilmu shalat pada rakyat china sebagai bagian dari terapi pijat ringan. Dia pun juga mendapatkan ilmu pengobatan akupuntur dari China karena pergaulannya dengan masyarakat China.
Silsilah Wali Songo
Silsilah wali songo sangat panjang. Berikut paparannya satu per satu.
Sunan Gresik
Silsilah Sunan Gresik yang bernama asli Maulana Malik Ibrahim, adalah sebagai berikut:
- Maulana Malik Ibrahim merupakan keturunan Rasulullah saw dari garis keturunan Ali bin Abi Thalib ra. Yang merupakan suami dari Sayyidatina Fathimah, puteri Rasulullah saw.
- Sayyidina Fathimah menurunkan Sayyidina Husein, yang kemudian berputera Saryid Ali Zainal Abidin.
- Sayyid Ali Zainal kemudian berputra Sayyid Muhammad Baqir yang kemudian berputra Sayyid Ja far Ash Shadiq
- Sayyid Ja Far Ash Shadiq memberikan keturunan seorang putra Sayyid Sayyid Muhammad Ali A1 Uraidi yang berputera Syeikh Isa Al Bashri.
- Syeikh Isa Al Bashri berputera Syeikh Ahmad Al Muhajir yang kemudian berputera Syeikh Ubaidillah, lalu menurunkan Syeikh Muhamaad Shohib Marbaat yang memiliki keturunan Syeikh Alwi.
- Syeikh Alwi inilah yang berputera Syeikh Abdul Malik yang menurunkan keturunan seorang Sunan Giri di Jawa.
Sunan Ampel
Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat, lahir tahun 1402 di Champa. Namanya identik dengan Ampel Denta, kawasan pemukimannya.
Raden Rahmat merupakan putra dari Maulana Malik Ibrahim atau dikenal juga sebagai Ibrahim Asmarakandi. Ayah Sunan Ampel ini berasal dari Champa (sekarang Kamboja). Ayahnya adalah seorang raja.
Sunan Giri
Silsilah Sunan Giri juga sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur kerutunan Husain bin Ali. Dia beranak Ali Zainal Abidin sampai memiliki cicit Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy (Ibrahim Asmoro) yang berputra Maulana Ishaq. Maulana Ishaq inilah yang berputra Ainul Yaqin atau kemudian berjuluk Sunan Giri.
Sedangkan silsilah Sunan Giri yang diriwayatkan dalam Hikayat Banjar disebutkan sebagai cucu dari Putri Pasai dan Dipati Hangrok alias Brawijaya VI. Pasangan tersebut memiliki seorang putera yang menikah dengan Puteri Raja Bali yang kemudian melahirkan Pangeran Giri.
Sunan Drajat
Sunan Drajat lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya Raden Qasim.Dia adalah putera dari Sunan Ampel. Dia juga merupakan saudara tiri Sunan Bonang.
Sunan Kalijaga
Silsilah Sunan Kalijaga ada dua versi, pertama disebut sebagai orang Jawa Asli berdasarkan Babad Tuban. Diceritakan tokoh bernama Aria Teja alias ‘Abdul Rahman menikahi putri Adipati Tuban, Aria Dikara.
Dari perkawinan tersebut lahir putra Aria Wilatikta. Aria Wilakita kemudian berputera Sunan Kalijaga dengan nama lahir Raden Mas Said.
Sedangkan versi kedua ialah Sunan Kalijaga sebagai keturunan arab. Hal ini diperkuat dengan keterangan dari penasehat khusus Pemerintah Kolonial Belanda, Van Den Berg (1845 – 1927). Dia menyebut Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai ke Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki silsilah yang panjang. Mulai dari Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji yang beristri Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel.
Sunan Kudus adalah keturunan Sunan Ampel dan berdasarkan hisabnya merupakan keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad.Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Sunan Muria Silsilah Sunan Muria dijelaskan dalam “Pustoko Darah Agung. Di dalamnya disebutkan Abdul Muthalib yang merupakan kakek Nabi Muhammad saw berputera Sayid Abbas.
Keturunannya kemudian berputera Sayid Abdul As-har yang berputera Syekh Wais, kemudian memiliki keturunan Syekh Mudzakir.Syekh Mudzakir berputerakan Syekh Abdullah yang kemudian memiliki cicit Syekh Abdullah. Cicitnya memiliki putera bernama Syekh Ma’ruf yang bercicit Syekh Jamal.
Syekh Jamal ini kemudian bercicit Syekh Abdullah, berputera Syekh Kurames, pendeta di Makkah. Sang pendeta berputera Abdur Rakhman yang pergi ke Pulua Jawa pada masa Majapahit.
Abdur Rakhman inilah yang kemudian berputera Raden Mas Said (Sunan Kalijaga). Sunan Kalijaga kemudian memiliki keturunan yang dinamakan Raden Umar Said alias Sunan Muria.
Sunan Gunung Jati
Silsilah Sunan Gunung Jati disebutkan memiliki hubungan dengan Nabi Muhammad secara langsung dari garis keturunan ayah. Silsilah itu mulai dari Nabi Muhammad yang menurunkan Siti Fatimah memiliki anak Sayid Husain.
Putranya, Sayid Husain berputera Zainil Abidin yang kemudian berputera Syekh Zainal Kabir. Syekh Zainal Kabir kemudian menurunkan Syekh Zumadil Kubro yang berputera Raja Umrah Qadara di Mesir.Sang raja memiliki putra mahkota Sultan Banisrail yang dengan Rara Santang. Putra mahkota ini berputra Syarif Hidayatullah yang kemudian berjuluk Sunan Gunung Jati.
Makam Wali Songo
Makam wali songo menjadi destinasi wisata ziarah selama bertahun-tahun. Bila anda termasuk yang ingin mendatangi makamnya secara langsung, berikut merupakan lokasi makam masing-masing wali songo.
Sunan Ampel
Sunan Ampel dimakamkan di kawasan yang kini terkenal sebagai Masjid Sunan Ampel. Kawasan itu beralamat di Jl KH Mas Mansyur Kelurahan Ampel, Semampir, Surabaya, Jawa Timur.
Sunan Bonang
Makam Sunan Bonang berada di kawasan Masjid Agung Tuban. Tepatnya di sisi alun-alun Kota Tuban, Jawa Timur.
Makam Sunan Giri
Sunan Giri dimakamkan di atas bukit di Dusun Giri Gajah Desa Giri Kecamatan Kebomas. Jaraknya kurang lebih 4 km dari Kota Gresik.
Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat berada di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kawasan makam didominasi oleh batu bata, batu dan kayu, dan pepohonan rindang yang cukup wingit.
Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga dimakamkan di Desa Kadilangu, Demak. Kawasan ini selalu ramai diziarahi umat Islam di seluruh Indonesia.
Sunan Kudus
Makam Sunan Kudus terletak persisi di belakang bangunan utama limasan tumpang Masjid Menara Kudus. Anda bisa masuk ke sana melalui pintu samping kiri masjid.
Sunan Muria
Sunan Muria dimakamkan di bukit Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tingginya mencapai lebih dari 1600 meter di atas permukaan laut.
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati dimakamkan di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.Demikian pemaparan tentang Sejarah Walisongo, mulai dari nama sampai dengan silsilah keluarganya. Semoga bermanfaat.