Dalam kurikulum lembaga tersebut, tidak ada penjelasan baku bagaimana belajar dalam pendidikan informal. Orang hanya perlu refleksi dan evaluasi diri untuk mengetahui apakah setiap pikiran, perkataan dan tindakan yang dilakukan sudah sesuai, benar atau belum. Hal tersebut terdengar sangat sepele dan sederhana sekali. Padahal sangat sulit untuk mengimplementasikannya. Kita sering lupa dan abai. Sehingga tanpa disadari dalam lingkungan sehari-hari, kadang-kadang perkataan kita menyakiti perasaan orang lain. Tidak hanya itu, tindakan kita pun terkadang melewati batas norma-norma dalam lingkungan. Mungkin terdengar abstrak ya?
Begini contohnya. Saat guyonan berlangsung, kita sering lupa apakah guyonan itu bisa menyinggung perasaan orang. Biasanya guyonan yang menyinggung perasaan orang ialah guyonan yang menyerang fisik seseorang. Memang niatnya adalah guyon, namun sangat besar kemungkinan orang bisa marah karena guyonan seperti itu. Seharusnya kita mesti merefleksi apakah guyonan itu bisa membuat tersinggung orang atau tidak. Sehingga kita menjadi tahu batas-batas dalam guyonan.
Hal ini sangat berbeda di beberapa negara di Eropa. Di sana, baik tua maupun muda bisa memanggil namanya langsung. Ini merupakan model pembelajaran pendidikan informal di lingkungan tempat kita hidup. Saya tahu, hal tersebut merupakan segelintir saja dari contoh-contoh model pembelajaran pendidikan informal yang ada. Bila kita lacak, sangat banyak sekali contoh pendidikan informal yang bisa kita ketahui. Sehingga memang perlu adanya penciptaan pendidikan informal sebagai sarana pembentuk karakter bangsa Indonesia yang mulai makin berkembang.
Karena saking banyaknya contoh yang ada, saya pun ingin menegaskan bahwa belajar dalam lembaga pendidikan informal harus sepanjang masa. Kita tidak boleh berhenti belajar karena bisa menjadi orang yang dikucilkan dalam lingkungan dimana kita hidup. Mesti contoh yang saya suguhkan sangat sederhanan, saya yakin cukup menjelaskan contoh-contoh lembaga pendidikan infornal yang ada. Demikian ulasan kami mengenai Lembaga Pendidikan Informal – Fungsi dan contohnya